Tiga pekerja tambang timah di Bangka Barat (Babar) dilaporkan tewas tertimbun tanah longsor. Jasad korban sudah dievakuasi
Longsor terjadi di eks tambang KJUB Gunung Manik, Desa Benteng Kota, Bangka Barat pada Kamis (25/7/2024) petang. Tambang ini diduga ilegal atau tak mengantongi izin.
"Kejadian semalam, Kamis (25/7), korban berhasil ditemukan. Ada empat pekerja yang tertimbun tanah longsor, 3 di antaranya ditemukan dalam kondisi meninggal dunia," ujar Kepala Basarnas Babel I Made Oka Astawa dikonfirmasi detikSumbagsel, Jumat (26/7/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Korban tewas bernama Fitriadi alias Fit (30) warga Benteng Kota. Kemudian Budiar alias Badiok (55) dan Suhai (53) warga Desa Air Lintang, Kecamatan Tempilang.
Mereka tewas setelah tertimbun tanah longsor di kedalaman 8 hingga 10 meter. Korban selamat bernama Sumardi alias Nie (38) warga Desa Tempilang.
Longsor pertama kali diketahui petugas patroli tambang, Elpriyanto dan Novria. Saat itu, korban Nie selamat, sedangkan ketiga rekannya terjebak di timbunan tanah.
"Kemudian mereka melapor ke pengawas tambang dan mengerahkan 2 alat berat. Pada pukul 18.02 WIB, korban Budiar ditemukan dalam keadaan meninggal dunia," jelas Made.
Pengawas tambang lalu melaporkan kejadian tersebut ke Basarnas Bangka Belitung (Babel). Satu tim rescue USS Muntok, Bangka Barat menuju lokasi kejadian.
"Kami memberangkatkan 1 tim rescue untuk membantu mengevakuasi para penambang yang masih terjebak. Tengah malam kedua korban berhasil ditemukan dan dievakuasi," tambahnya.
Korban selamat dikabarkan mengalami sejumlah luka termasuk patah tulang. Sedangkan jasad korban tewas dievakuasi ke rumah duka di Desa Tempilang, Kabupaten Bangka Barat (Babar).
(sun/mud)