Tak Ingin Ada Korban Jiwa Lagi, Kapolres Mura Fokus Cegah Karhutla

Sumatera Selatan

Tak Ingin Ada Korban Jiwa Lagi, Kapolres Mura Fokus Cegah Karhutla

M Rizky Pratama - detikSumbagsel
Sabtu, 20 Jul 2024 20:30 WIB
Kapolres Musi Rawas, AKBP Andi Supriadi
Foto: Kapolres Musi Rawas, AKBP Andi Supriadi (Dok. Polres Musi Rawas)
Musi Rawas -

Kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) di Sumatera Selatan sudah semakin intens terjadi. Bukan hanya menghanguskan lahan, Karhutla di Sumsel sudah menimbulkan korban jiwa, yakni satu orang warga di Musi Rawas Utara (Muratara) yang tewas saat membakar lahannya sendiri.

Menanggapi kejadian tersebut, seluruh daerah bersiapsiaga. Termasuk di Musi Rawas yang juga termasuk daerah rentan terjadi Karhutla di musim kemarau. Kapolres Musi Rawas, AKBP Andi Supriadi mengimbau masyarakat dan seluruh stakeholder untuk sama-sama mencegah Karhutla di daerah tersebut.

"Lantaran situasi dan kondisi akibat Karhutla, terlebih lagi kemarin ada kejadian musibah warga meninggal dunia akibat membakar lahannya, maka kita adakan rapat ini secepatnya," katanya, Jumat (19/7/2024).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Andi menjelaskan diketahui data luas Karhutla di Sumsel tahun 2024, Kabupaten Mura berada di urutan ketujuh dengan luas lahan seluas 1,27 hektare setelah Kabupaten Muara Enim nomor dengan luas lahan seluas 3,85 hektare.

"Daerah rawan hotspot tahun 2024 di Kabupaten Mura terhitung ada 65 rawan hotspot yang terbagi di 9 kecamatan. Yakni Muara Beliti, Muara Kelingi, Muara Lakitan, BTS Ulu, Jayaloka, Tugumulyo, Purwodadi, Megang Sakti dan STL Ulu Terawas," jelasnya.

ADVERTISEMENT

"Hanya saja, untuk data hotspot yang terhitung mulai bulan Januari hingga Juli ini khusus di Kabupaten Musi Rawas, terpantau ada 46 titik," lanjutnya.

Andi mengatakan penanggulangan Karhutla ini bukan hanya tanggung jawab Polri, TNI dan Pemkab saja, melainkan tugas semua orang termasuk pihak perusahaan di bidang perkebunan.

Andi menghimbau untuk tidak membuka lahan dengan cara dibakar dan menegaskan akan melakukan penindakan bila masih ada oknum yang melakukan pembakaran.

"Saya sebenarnya, tidak mau melakukan penegakan hukum mengenai perkara Karhutla, jadi, tolong sampaikan jangan membuka lahan dengan cara dibakar," tegasnya.

Andi juga menyarankan untuk dibentuk kelompok Masyarakat Peduli Api untuk mengantisipasi terjadinya Karhutla serta membuat embung air atau kanal, sehingga apabila ada bencana kebakaran tidak kesulitan dalam mencari sumber air.

"Kiranya ada kebijakan dalam alokasi anggaran baik dari Pemda maupun Pemdes, untuk diperuntukkan khusus Babinsa dan Bhabinkamtibmas dalam penanggulangan Karhutla ini. Baik itu dalam bentuk kegiatan maupun lainnya, namun tetap sesuai dengan prosedur yang berlaku," tutupnya.




(dai/dai)


Hide Ads