Informasi berikut ini tidak ditujukan untuk menginspirasi siapapun melakukan tindakan serupa. Bila Anda merasakan gejala depresi dengan kecenderungan berupa pemikiran untuk bunuh diri, segera konsultasikan persoalan Anda ke pihak-pihak yang dapat membantu, seperti psikolog, psikiater, ataupun klinik kesehatan mental.
Kafe yang menjadi lokasi mahasiswi berinisial SAS (21) melompat dari gedung bank berlantai 12 di Jambi ditutup sementara. Polisi masih melakukan penyelidikan di TKP.
Raden Azwan selaku pengelola gedung tersebut menyampaikan pihaknya mendukung proses penyelidikan dari pihak kepolisian atas kejadian ini. Termasuk memberi rekaman CCTV kafe hingga kesaksian pegawai kafe atas kejadian tersebut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Semuanya sudah kami serahkan ke pihak kepolisian. Sementara kita tutup menjelang kita mendapat izin dari Polsek. Kalau kasus ini sudah selesai kita buka kembali," kata Raden Azwan, Senin (15/7/2024).
Raden menyebut selama ini lantai 12 gedung bank daerah itu digunakan sebagai pusat bisnis seperti kafe yang terbuka untuk umum. Gedung dan rooftop cafe itu sudah mendukung jaminan keselamatan yang sesuai standar. Namun, pihaknya akan lebih memperketat keamanan gedung usai kejadian.
"Kita kan ada K3 dan standar-standarnya, CCTV, dan security. Kita sudah lengkap. Yang jelas dari kejadian ini kita akan lebih memperkuat keamanan," jelasnya.
Dia juga mengucapkan bela sungkawa mendalam atas kejadian ini kepada keluarga korban. "Kita ucapkan kepada keluarga lebih tabah dari kejadian. Semoga arwah diterima di sisinya," pungkasnya.
Saat ini, lokasi kafe dan posisi duduk korban tersebut sudah diberi garis polisi untuk penyelidikan. Pantauan di lokasi, aktivitas perbankan masih berjalan lancar setelah kejadian. Sedangkan, titik jatuhnya korban di depan halaman gedung sudah tampak dibersihkan.
Sebelumnya diberitakan, seorang mahasiswi berinisial SAS (21) bikin geger karena melompat dari gedung bank berlantai 12 di kawasan Telanaipura, Kota Jambi. SAS melompat dari gedung dengan berpura-pura menjadi pengunjung kafe di gedung tersebut.
Polisi menduga korban mengalami depresi. Hasil pengecekan riwayat pencarian di HP miliknya, diketahui korban sempat mencari cara bunuh diri. Dia juga diketahui merupakan mahasiswa semester akhir.
"Iya, dugaan sementara depresi," kata Kapolsek Telanaipura AKP Harefa.
(des/des)