Taman Keanekaragaman Hayati diyakini akan menjadi tempat wisata baru di Palembang. Taman ini berkonsep taman rawa pertama di Indonesia dan akan ditanami berbagai pohon lokal yang masuk kategori langka.
Lokasi taman tersebut berada di kawasan Jakabaring Sport City (JSC), Palembang. Taman rawa ini merupakan wujud dan dukungan PT Kilang Pertamina Internasional (KPI) Refinery Unit III Plaju yang berkomitmen untuk mendukung pembangunan berkelanjutan di Sumatera Selatan. Ini bentuk sinergi dengan Pemprov Sumsel dalam upaya revegetasi jenis tanaman yang hampir punah.
General Manager PT Kilang Pertamina Internasional Refinery Unit III Plaju, Yulianto Triwibowo mengatakan pihaknya akan terus bersinergi dengan stakeholder dalam mewujudkan tujuan lingkungan yang berkelanjutan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kami merasa sinergi itu sangat penting dalam menciptakan upaya kolektif guna mencapai tujuan kita bersama yakni mewujudkan lingkungan yang berkelanjutan. Oleh sebab itu, ke depannya sinergi bersama stakeholder akan terus kita gaungkan," kata dia, Selasa (2/7/2024).
Pembangunan taman ini bertujuan untuk penyelamatan berbagai spesies pohon lokal yang memiliki tingkat ancaman sangat tinggi terhadap kelestariannya atau ancaman yang mengakibatkan kepunahannya.
"Taman ini nantinya akan terbagi menjadi 87% area hijau, 3% area rendaman dan 10% infrastruktur," ujarnya.
Yulianto menjelaskan di taman ini juga akan ditanam total 55 spesies pohon langka, terdiri dari 30 spesies tanaman utama yang terancam punah, 25 spesies tanaman pendukung.
"Taman Keanekaragaman Hayati, yang selanjutnya disebut Taman Kehati adalah suatu kawasan pencadangan sumber daya alam yang mempunyai lokal di luar kawasan hutan yang mempunyai fungsi konservasi in-situ atau ex-situ," tuturnya.
Ditambahkan Area Manager Communication, Relations & CSR RU III Plaju, Siti Rachmi Indahsari, apabila revegetasi taman rawan ini berhasil area akan diperluas hingga 20 hektare.
"Metode penanaman dengan sistem gundukan yang menyesuaikan dengan tinggi genangan dan pasangan surut genangan. Istilahnya metode busut," kata Mimi.
Untuk perawatan tanaman ini dengan pemberian pupuk secara rutin untuk tahap awal. Pupuk berasal dari kompos blok dengan bahan-bahan yang terkandung merupakan bahan alami sehingga aman bagi lingkungan.
"Adapun untuk sistem pengelolaan dan perawatan, akan dikelola secara multi pihak terutama Pertamina, DLHP dan pengelola JSC sampai dengan masa kerjasama 5 tahun, dan akan dilembagakan dengan SK dari Pj Gubernur. Jika prospeknya bagus, lahan pengembangan ini akan diperluas hingga total 20 hektare," ungkapnya.
Menurutnya, lokasi rawa menjadi tantangan tersendiri untuk dikelola dan merupakan Taman Keanekaragaman Hayati pertama di Indonesia di lokasi rawa yang pembangunannya dari nol (tidak ada tanaman sebelumnya).
"Ke depannya, diharapkan taman kehati ini bisa jadi wahana pelestarian sumberdaya alam hayati, konservasi hayati, tempat kegiatan penelitian serta rekreasi," harapnya.
Sementara itu, Pj Gubernur Sumatera Selatan, Elen Setiadi mengatakan revegetasi taman dalam keanekaragaman hayati sudah lama diidam-idamkan.
"Pembangunan taman ini dimulai dari revegetasi dan nanti bukan hanya untuk tujuan pariwisata, tapi lebih mengarah kepada tujuan penjagaan lingkungan, serta agenda pelestarian keanekaragaman hayati. Ini merupakan langkah yang sangat baik," ungkapnya.
Elen sangat mengapresiasi keterlibatan Kilang Pertamina Plaju yang turut mendukung penuh rencana revegetasi Taman Kehati yang rencananya akan memiliki luas 5 hektare di kawasan JSC itu.
(dai/dai)