24 Lagu Wajib Nasional Lengkap dengan Lirik dan Penciptanya

24 Lagu Wajib Nasional Lengkap dengan Lirik dan Penciptanya

Zindi Marcella - detikSumbagsel
Minggu, 23 Jun 2024 22:30 WIB
Tanah Airku termasuk lagu wajib nasional yang diciptakan oleh Ibu Sud. Lagu Tanah Airku bisa dinyanyikan saat Hari Kemerdekaan Indonesia pada 17 Agustus.
Foto: Ilustrasi lagu wajib nasional (Getty Images/iStockphoto/Yamtono_Sardi)
Palembang -

Lagu wajib nasional merupakan salah satu warisan budaya Indonesia. Lagu-lagu ini akan meningkatkan jiwa nasionalisme dan semangat patriotisme bagi yang menyanyikan dan menghafal liriknya.

Dengan mempelajari dan menyanyikan lagu-lagu ini, detikers dapat lebih memahami dan menghargai perjuangan serta semangat para pahlawan yang telah membangun bangsa ini. Berikut detikSumbagsel berikan 24 lagu wajib nasional yang lengkap dengan liriknya.

24 Lagu Wajib Nasional

Dikutip dari buku Kumpulan Lagu Wajib Nasional karya Muh. Subhan S, ada banyak lagu wajib nasional yang diciptakan. Lagu-lagu tersebut dipersembahkan untuk Indonesia sebagai bentuk mengenang jasa pahlawan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

1. Indonesia Raya (Ciptaan WR Supratman)

Indonesia Tanah Airku

Tanah Tumpah Darahku

ADVERTISEMENT

Disanalah Aku Berdiri


Jadi Pandu Ibuku

Indonesia Kebangsaanku

Bangsa dan Tanah Airku


Marilah Kita Berseru

Indonesia Bersatu

Hiduplah Tanahku

Hiduplah Negriku


Bangsaku Rakyatku Semuanya

Bangunlah Jiwanya

Bangunlah Badannya

Untuk Indonesia Raya


Indonesia Raya

Merdeka Merdeka

Tanahku Negriku yang Kucinta

Indonesia Raya


Merdeka Merdeka

Hiduplah Indonesia Raya

Indonesia Raya

Merdeka Merdeka


Tanahku Negriku yang Kucinta

Indonesia Raya

Merdeka Merdeka

Hiduplah Indonesia Raya

2. Garuda Pancasila (Ciptaan Sudhartono)

Garuda pancasila

Akulah pendukungmu

Patriot proklamasi

Sedia berkorban untukmu


Pancasila dasar negara

Rakyat adil makmur sentosa

Pribadi bangsaku

Ayo maju maju

Ayo maju maju

Ayo maju maju

3. Padamu Negeri (Kusbini)

Padamu negeri kami berjanji

Padamu negeri kami berbakti

Padamu negeri kami mengabdi

Padamu negeri jiwa raga kami

4. Mengheningkan Cipta (T. Pawit)

Dengan seluruh angkasa raya memuji

Pahlawan negara

Nan gugur remaja diribaan bendera

Bela nusa bangsa

Kau ku kenang wahai bunga putra bangsa

Harga jasa

Kau jaya pelita

Bagi Indonesia merdeka

5. Syukur (H. Mutahar)

Dari yakinku teguh

Hati ikhlasku penuh

Akan karuniamu

Tanah air pusaka

Indonesia merdeka

Syukur aku sembaka

kehadiratMu Tuhan


Dari yakinku teguh

Cinta ikhlasku penuh

Akan jasa usaha

Pahlawanku yang baka

Indonesia merdeka

Syukur aku hanjukkan

Ke bawah duli tuhan


Dari yakinku teguh

Bakti ikhlasku penuh

Akan azas rukunmu

Pandu bangsa yang nyata

Indonesia merdeka

Syukur aku hanjukkan

Kehadapanmu tuan

6. Gugur Bunga (Ismail Marzuki)

Betapa hatiku takkan pilu

Telah gugur pahlawanku

Betapa hatiku takkan sedih

Hamba ditinggal sendiri


Siapakah kini pelipur lara

Nan setia dan perwira

Siapakah kini pahlawan hati

Pembela bangsa sejati


Telah gugur pahlawanku

Tunai sudah janji bakti

Gugur satu tumbuh sribu

Tanah air jaya sakti


Gugur bungaku di taman hati

Di hari baan pertiwi

Harum semerbak menambahkan sari

Tanah air jaya sakti

7. Rayuan Pulau Kelapa (Ismail Marzuki)

Tanah airku Indonesia

Negeri elok amat kucinta

Tanah tumpah darahku yang mulia

Yang kupuja sepanjang masa


Tanah airku aman dan makmur

Pulau kelapa yang amat subur

Pulau melati pujaan bangsa

Sejak dulu kala


Melambai lambai

Nyiur di pantai

Berbisik bisik

Raja kelana


Memuja pulau

Nan indah permai

Tanah airku

Indonesia

8. Bangun Pemuda Pemudi (A. Simanjuntak)

Bangun pemudi pemuda Indonesia

Tangan bajumu singsingkan untuk negara

Masa yang akan datang kewajibanmu lah

Menjadi tanggunganmu terhadap nusa


Menjadi tanggunganmu terhadap nusa

Sudi tetap berusaha jujur dan ikhlas

Tak usah banyak bicara trus kerja keras

Hatti teguh dan lurus pikir tetap jernih


Bertingkah laku halus hai putra negri

Bertingkah laku halus hai putra negri

9. Maju Tak Gentar (C. Simanjuntak)

Maju tak gentar

Membela yang benar

Maju tak gentar

Hak kita di serang


Maju serentak

Mengusir penyerang

Maju serentak

Tentu kita menang


Bergerak bergerak

Serentak serentak

Menerkam menerjang terkam

Tak gentar tak gentar


Menyerang menyerang

Majulah majulah menang

10. Bendera Merah Putih (Ibu Sud)

Berdera merah putih

Bendera tanah airku

Gagah dan jernih tampak warnamu


Berkibarlah di langit yang biru

Bendera merah putih

Bendera bangsaku


Berdera merah putih

Pelambang brani dan suci

Siap selalu kami berbakti

Untuk bangsa dan ibu pertiwi

Bendera merah putih Trimalah salamku

11. Ibu Kita Kartini (WR. Supratman)

Ibu kita Kartini

Putri sejati

Putri Indonesia


Harum namanya

Ibu kita Kartini

Pendekar bangsa

Pendekar kaumnya


Untuk merdeka

Wahai ibu kita Kartini

Putri yang mulia

Sungguh besar cita-citanya


Bagi Indonesia

Ibu kita Kartini

Putri jauhari

Putri yang berjasa Se Indonesia


Ibu kita Kartini

Putri yang suci

Putri yang merdeka

Cita-citanya


Wahai ibu kita Kartini

Putri yang mulia

Sungguh besar cita-citanya

Bagi Indonesia


Ibu kita Kartini

Pendekar bangsa

Pendekar kaum ibu Se-Indonesia

Ibu kita Kartini


Penyuluh budi

Penyuluh bangsanya

Karena cintanya

Wahai ibu kita Kartini


Putri yang mulia

Sungguh besar cita-citanya

Bagi Indonesia

12. Satu Nusa Satu Bangsa (L Manik)

Satu nusa

Satu bangsa

Satu bahasa kita

Tanah air


Pasti jaya

Untuk Selama-lamanya

Indonesia pusaka

Indonesia tercinta


Nusa bangsa

Dan Bahasa

Kita bela bersama

13. Di Timur Matahari (W.R. Supratman)

Di timur matahari mulai bercahaya

Bangun dan berdiri kawan semua semua

Marilah mengatur barisan kita

Pemuda pemudi Indonesia

14. Dari Sabang Sampai Merauke (R. Suharjo)

Dari Sabang sampai Merauke

Berjajar pulau-pulau

Sambung menyambung menjadi satu

Itulah Indonesia Indonesia tanah airku


Aku berjanji padamu

Menjunjung tanah airku

Tanah airku Indonesia

15. Halo-halo Bandung (Ismail Marzuki)

Halo-halo Bandung

Ibukota periangan

Halo-halo Bandung


Kota kenang-kenangan

Sudah lama beta

Tidak berjumpa dengan kau

Sekarang telah menjadi lautan api


Mari bung rebut kembali

16. Hari Merdeka (Husein Mutahar)

Tujuh belas Agustus tahun empat lima

Itulah hari kemerdekaan kita

Hari merdeka nusa dan bangsa

Hari lahirnya bangsa Indonesia Merdeka


Sekali merdeka tetap merdeka

Selama hayat masih dikandung badan

Kita tetap setia tetap setia

Mempertahankan Indonesia

Kita tetap setia tetap setia

Membela negara kita

17. Hymne Guru (Sartono)

Terpujilah wahai engkau ibu bapak guru

Namamu akan selalu hidup dalam sanubariku

Semua baktimu akan kuukir di dalam hatiku

Sebagai prasasti terima kasihku

Tuk pengabdianmu


Engkau sebagai pelita dalam kegelapan

Engkau laksana embun penyejuk dalam kehausan

Engkau patriot pahlawan bangsa Tanpa tanda jasa

18. Selamat Datang Pahlawan Muda (Ismail Marzuki)

Selamat datang pahlawan

Lama nian kami rindukan dikau

Bertahun bercerai mata

Kini kita dapat berjumpa pula


Dengarkan sorak gempita

mengiringi derap langkah perwira

19. Terima Kasih Kepada Pahlawanku (Hs. Mutahar)

Kepadamu pahlawanku

Kepadamu pahlawanku

Kami terima kasih

Kami terima kasih


Kami terima kasih

Terima kasih

Kepadamu pahlawanku semua

20. Indonesia Tetap Merdeka (C. Simanjuntak)

Sorak sorak bergembira

Bergembira semua

Sudah bebas negeri kita

Indonesia merdeka Indonesia merdeka

Republik Indonesia Itulah hak milik kita

Untuk s'lama lamanya

21. Desaku (L. Manik)

Desaku yang kucinta

Pujaan hatiku

Tempat ayah dan bunda

Dan handai taulanku


Tak mudah kulupakan

Tak mudah bercerai

Selalu kurindukan

Desaku yang permai

22. Tanah Airku (Ibu Sud)

Tanah airku tidak kulupakan

Kan terkenang selama hidupku

Biarpun saya pergi jauh

Tidak kan hilang dari kalbu


Tanah ku yang kucintai

Engkau kuhargai

Walaupun banyak negri kujalani

Yang masyhur permai dikata orang


Tetapi kampung dan rumahku

Disanalah kurasa senang

Tanahku tak kulupakan

Engkau kubanggakan

23. Indonesia Pusaka (Ismail Marzuki)

Indonesia tanah air beta

Pusaka abadi nan jaya

Indonesia sejak dulu kala

Tetap di puja-puja bangsa

Di sana tempat lahir beta

Dibuai dibesarkan bunda

Tempat berlindung di hari tua

Tempat akhir menutup mata


Sungguh indah tanah air beta

Tiada bandingnya di dunia

Karya indah Tuhan Maha

Kuasa Bagi bangsa yang memujanya

Indonesia ibu pertiwi

Kau kupuja kau kukasihi

Tenagaku bahkan pun jiwaku

Kepadamu rela kuberi

24. Ibu Pertiwi (Ismail Marzuki)

Kulihat ibu pertiwi

Sedang bersusah hati

Air matanya berlinang

Mas intannya terkenang


Hutan gunung sawah lautan

Simpanan kekayaan

Kini ibu sedang susah

Merintih dan berdoa


Kulihat ibu pertiwi

Kami datang berbakti

Lihatlah putra-putrimu

Menggembirakan ibu


Ibu kami tetap cinta

Putramu yang setia

Menjaga harta pusaka

Untuk nusa dan bangsa

Demikianlah rangkuman dan ulasan tentang 24 lagu wajib nasional. Semoga bermanfaat ya!

Artikel ini ditulis oleh Zindi Marcella, peserta program magang Bersertifikat Kampus Merdeka di detikcom.




(dai/dai)


Hide Ads