Seberapa Besar Prabowo Effect di Pilkada 2024?

Nasional

Seberapa Besar Prabowo Effect di Pilkada 2024?

Dwi Andayani - detikSumbagsel
Minggu, 23 Jun 2024 14:00 WIB
Menlu AS dan Menhan Prabowo (dok. Istimewa)
Foto: Menlu AS dan Menhan Prabowo (dok. Istimewa)
Palembang -

Prabowo Subianto sudah menjabat sebagai Presiden RI saat Pilkada 2024 berlangsung. Seberapa besar Prabowo effect di Pilkada serentak nanti?

Dikutip detikNews berdasarkan hasil survei Litbang Kompas, pengaruh Presiden Jokowi atau Jokowi effect terprediksi dominan di Pilkada 2024. Direktur Eksekutif Parameter Politik Indonesia Adi Prayitno menilai hasil ini wajar lantaran Jokowi saat ini masih berstatus sebagai Presiden.

"Karena posisi Jokowi saat ini sebagai Presiden. Wajar kalau kemudian preferensi politik pemilih lebih condong ke mereka yang dekat atau didukung Jokowi. Karena pertanyaan surveinya 'jika Pilkada dilakukan saat ini'. Sementara saat ini yang jadi Presiden adalah Jokowi," kata Adi saat dihubungi, Sabtu (22/6/2024).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sementara ketika Pilkada 2024 berlangsung, kursi kepresidenan sudah diduduki Prabowo. Sebab, pelantikan presiden terpilih akan berlangsung Oktober, sedangkan pilkada akan berlangsung pada November.

Menurut Adi, itu dapat membuat preferensi politik pemilih berubah total. Figur sentral nantinya bukan lagi Jokowi melainkan Prabowo.

ADVERTISEMENT

"Per tanggal 20 Oktober suksesi kepemimpinan berubah. Prabowo yang dilantik jadi presiden. Sementara tanggal pencoblosan Pilkada serentak itu 27 November. Itu artinya, sebulan jelang Pilkada preferensi politik pemilih bisa berubah total dan yang jadi figur sentral adalah Prabowo Subianto di Pilkada, bukan lagi Jokowi," kata Adi.

Adi menambahkan pemilih nantinya akan condong pada calon yang terasosiasi oleh Prabowo. Sehingga Prabowo effect akan lebih dominan.

"Bisa dibuktikan, seminggu atau dua minggu setelah Prabowo dilantik, saya meyakini pemilih akan condong akan memilih calon yang terasosiasi atau didukung ke Prabowo. Jadi, saat pencoblosan Pilkada justru Prabowo effect yang lebih dominan," tuturnya.

Untuk diketahui, sebelumnya Litbang Kompas merilis survei mengenai keterkaitan pemilihan calon di Pilkada 2024 dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi). Sebanyak 54,3% masyarakat mempertimbangkan calon yang memiliki hubungan dengan dengan Jokowi.

Survei dilakukan pada 27 Mei hingga 2 Juni 2024 melalui wawancara tatap muka. Survei dilakukan terhadap 1.200 responden yang dipilih secara acak dengan metode pencuplikan sistematis bertingkat di 38 provinsi di Indonesia. Tingkat kepercayaan 95 persen, margin of error kurang lebih 2,83 persen.

Responden diberi pertanyaan 'dalam memilih kepala daerah, apakah Anda mempertimbangkan untuk memilih calon yang memiliki hubungan kedekatan dengan Presiden Jokowi?'. Hasilnya sebanyak 54,3% menjawab 'ya, mempertimbangkan'. Berikut hasil lengkapnya:

Ya, mempertimbangkan 54,3%
Tidak mempertimbangkan 32,9%
Tidak tahu 12,7%




(sun/dai)


Hide Ads