Sejarah Hari Bidan Nasional, Makna dan Cara Memperingatinya

Sejarah Hari Bidan Nasional, Makna dan Cara Memperingatinya

Achmad Rizqi Setiawan - detikSumbagsel
Sabtu, 22 Jun 2024 23:01 WIB
Hari Bidan Nasional Diperingati Tiap 24 Juni, Ini Awal Mulanya
Foto: Ilustrasi peringatan Hari Bidan Nasional (Getty Images/FatCamera)
Palembang -

Hari Bidan Nasional merupakan perayaan penting yang diperingati setiap tahun untuk menghormati peran dan kontribusi para bidan di Indonesia.

Sejak dibentuknya Ikatan Bidan Indonesia (IBI), para bidan telah menjadi garda terdepan dalam pelayanan kesehatan reproduksi dan keluarga. Hari Bidan Nasional tidak hanya mengenang sejarah panjang profesi mulia ini, tetapi juga menyoroti dedikasi dan perjuangan bidan dalam mendukung program-program kesehatan pemerintah serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Kali ini detikSumbagsel akan membahas sejarah, makna, serta cara memperingati Hari Bidan Nasional.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sejarah Hari Bidan Nasional

Dilansir dari buku Konsep Kebidanan, Hari Bidan Nasional yang telah dirayakan selama 72 tahun bermula dari pendirian Ikatan Bidan Indonesia (IBI), sebuah organisasi yang menjadi wadah resmi bagi profesi bidan di Indonesia. IBI tidak hanya berdiri sebagai sebuah organisasi, tetapi juga sebagai fondasi kokoh bagi perjuangan para bidan di seluruh nusantara.

Organisasi ini memiliki jangkauan nasional dan berlandaskan nilai-nilai Pancasila serta UUD 1945. Berdasarkan informasi dari situs resmi IBI Jabar, pembentukan IBI melambangkan persatuan yang kuat antar bidan, meneguhkan semangat kolektif dalam profesi mulia ini.

ADVERTISEMENT

IBI didirikan melalui sebuah konferensi bidan pertama yang diadakan di Jakarta pada tanggal 24 Juni 1951. Konferensi ini menjadi momen bersejarah yang membahas dasar dan arah perjuangan bidan di masa depan. Di dalam konferensi tersebut, berbagai tokoh penting seperti Ibu Selo Soemardjan, Ibu Fatimah, Ibu Sri Mulyani, Ibu Salikun, Ibu Sukaesih, Ibu Ipah, dan Ibu S. Margua berperan aktif dalam merumuskan tujuan pembentukan IBI.

Beberapa tujuan utama yang disepakati adalah: menggalang persatuan dan persaudaraan antar bidan serta wanita pada umumnya untuk memperkokoh persatuan bangsa; meningkatkan pengetahuan dan keterampilan anggota dalam profesi kebidanan, khususnya dalam pelayanan Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) serta kesejahteraan keluarga; membantu pemerintah dalam pembangunan nasional, terutama dalam meningkatkan derajat kesehatan masyarakat; serta meningkatkan martabat dan kedudukan bidan di masyarakat. Landasan yang kuat ini menjadi pilar utama yang mendorong perkembangan pesat IBI hingga saat ini.

Selain itu, dikutip dari detikJabar, pembentukan IBI tidak hanya berhenti pada tataran nasional. Pada tahun yang sama, 1951, IBI bergabung dengan Kongres Wanita Indonesia (KOWANI) dan hingga kini tetap aktif berpartisipasi dalam berbagai kegiatan KOWANI, menunjukkan komitmen kuat dalam mendukung pemberdayaan wanita.

Di tahun ketiga setelah pendiriannya, tepatnya pada 15 Oktober 1954, IBI resmi terdaftar sebagai Lembaga Negara dengan nomor J.A.5/92/7 Tahun 1954 dari Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia, mengukuhkan status resminya. Pada tahun 1956, IBI juga diterima sebagai anggota ICM (International Confederation of Midwives), memperluas pengaruhnya ke tingkat internasional.

Setelah perjalanan panjang sejak pendirian IBI, hasil kerja keras organisasi ini dapat dirasakan oleh masyarakat luas. Hingga tahun 2018, tercatat sebanyak 304.732 orang telah menjadi anggota IBI, dengan jumlah anggota yang terus bertambah setiap tahunnya.

Pertumbuhan ini mencerminkan keberhasilan IBI dalam menggalang persatuan dan meningkatkan kualitas serta kesejahteraan para bidan di Indonesia. Dengan dedikasi yang tinggi, IBI terus berkontribusi signifikan dalam bidang kesehatan ibu dan anak, serta meningkatkan kualitas hidup keluarga Indonesia.

Makna Hari Bidan Nasional

Hari Bidan Nasional memiliki makna yang sangat penting dalam konteks kesehatan dan kesejahteraan masyarakat Indonesia. Perayaan ini bukan sekadar seremoni tahunan, tetapi sebuah pengingat akan peran vital bidan dalam sistem kesehatan, khususnya dalam pelayanan kesehatan ibu dan anak. Dalam perayaan ini, kita tidak hanya menghormati sejarah panjang profesi mulia ini, tetapi juga menyoroti perjuangan tanpa henti para bidan di seluruh pelosok negeri.

Pertama, Hari Bidan Nasional adalah kesempatan untuk memberikan penghargaan yang layak kepada para bidan. Mereka adalah pahlawan tanpa tanda jasa yang berjuang di garis depan, memastikan keselamatan ibu dan anak dengan penuh dedikasi.

Dari kota besar hingga desa terpencil, bidan memberikan layanan kesehatan yang esensial, sering kali di bawah kondisi yang menantang. Penghargaan ini bukan hanya dari pemerintah dan organisasi kesehatan, tetapi juga dari masyarakat yang merasakan langsung manfaat dari pelayanan bidan.

Kedua, perayaan ini menguatkan persatuan dan solidaritas di antara para bidan. Dalam momen ini, bidan dari berbagai daerah dapat berkumpul, saling berbagi pengalaman, pengetahuan, dan inspirasi.

Ini adalah saat di mana mereka dapat merasakan dukungan moral yang kuat dari rekan-rekan sejawat, mempererat ikatan profesional, dan memperkuat komitmen bersama untuk terus meningkatkan kualitas pelayanan.

Ketiga, Hari Bidan Nasional juga berfungsi sebagai alat untuk meningkatkan kesadaran publik tentang pentingnya peran bidan. Dengan berbagai kegiatan seperti seminar, kampanye kesehatan, dan publikasi media, masyarakat dapat lebih memahami layanan yang dapat diberikan oleh bidan dan betapa pentingnya dukungan mereka bagi kesehatan ibu dan anak.

Kesadaran ini membantu mengedukasi masyarakat dan meningkatkan penghargaan terhadap profesi bidan, yang pada gilirannya mendorong dukungan yang lebih besar untuk mereka.

Keempat, perayaan ini memberikan kesempatan bagi para bidan dan pemangku kepentingan lainnya untuk melakukan refleksi dan evaluasi. Melalui berbagai forum diskusi dan evaluasi, para bidan dapat menilai pencapaian yang telah diraih serta tantangan yang masih dihadapi.

Evaluasi ini sangat penting untuk merumuskan strategi yang lebih baik dalam meningkatkan kualitas pelayanan kebidanan di masa depan, memastikan bahwa setiap ibu dan anak mendapatkan perawatan terbaik.

Kelima, Hari Bidan Nasional menegaskan kembali dukungan para bidan terhadap program-program kesehatan nasional. Ini adalah momen untuk memperbarui komitmen dalam mendukung inisiatif pemerintah yang berfokus pada kesehatan ibu dan anak.

Perayaan ini juga memperkuat kolaborasi antara bidan dan berbagai pihak, termasuk pemerintah, organisasi non-pemerintah, dan komunitas lokal, untuk mencapai tujuan pembangunan kesehatan yang berkelanjutan.

Hari Bidan Nasional adalah lebih dari sekadar perayaan, ini adalah momen penting untuk merayakan dedikasi dan kontribusi bidan, meningkatkan kesadaran tentang pentingnya peran mereka, serta memotivasi para bidan untuk terus memberikan pelayanan terbaik bagi masyarakat Indonesia.

Cara Memperingati Hari Bidan Nasional

Memperingati Hari Bidan Nasional bisa dilakukan dengan berbagai cara yang bermakna dan melibatkan berbagai lapisan masyarakat. Berikut adalah beberapa cara yang dapat dilakukan untuk memperingati hari penting ini dengan lebih menarik dan berkesan:

1. Upacara Peringatan dan Penghargaan

Mengadakan upacara resmi di tingkat nasional maupun daerah adalah cara efektif untuk menghormati peran bidan. Selama upacara, penghargaan khusus bisa diberikan kepada bidan yang telah menunjukkan dedikasi luar biasa dalam pekerjaannya.

Penghargaan ini bisa mencakup medali, sertifikat, atau beasiswa untuk pendidikan lanjutan. Selain itu, mengundang tokoh masyarakat atau pejabat pemerintah untuk memberikan pidato bisa menambah kemeriahan acara.

2. Seminar dan Lokakarya

Menyelenggarakan seminar dan lokakarya yang membahas isu-isu terbaru dalam kebidanan, inovasi dalam pelayanan kesehatan ibu dan anak, serta perkembangan terkini dalam bidang kesehatan reproduksi dapat meningkatkan pengetahuan dan keterampilan para bidan.

Mengundang para ahli dan praktisi kebidanan untuk berbagi pengetahuan dan pengalaman mereka tidak hanya akan memperkaya wawasan, tetapi juga memberikan kesempatan networking yang berharga.

3. Kampanye Kesehatan

Mengadakan kampanye kesehatan di berbagai media, seperti media sosial, televisi, radio, dan surat kabar, dapat meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya peran bidan.

Kampanye ini bisa mencakup konten edukatif tentang layanan kesehatan yang diberikan oleh bidan, tips kesehatan untuk ibu hamil dan anak-anak, serta informasi tentang akses layanan kesehatan. Kampanye ini juga bisa melibatkan influencer atau selebriti untuk menjangkau audiens yang lebih luas.

4. Pemeriksaan Kesehatan Gratis

Menyelenggarakan kegiatan pemeriksaan kesehatan gratis untuk ibu hamil dan anak-anak di berbagai lokasi, terutama di daerah terpencil yang akses terhadap layanan kesehatan masih terbatas, dapat memberikan manfaat langsung kepada masyarakat.

Kegiatan ini bisa bekerjasama dengan fasilitas kesehatan lokal dan melibatkan sukarelawan medis untuk memastikan kelancaran pelaksanaannya.

5. Lomba dan Kompetisi

Mengadakan lomba atau kompetisi yang melibatkan para bidan, seperti lomba penulisan artikel ilmiah, lomba inovasi pelayanan kebidanan, atau kompetisi keterampilan kebidanan, bisa menjadi cara menarik untuk memotivasi bidan dalam meningkatkan kualitas pelayanan mereka.

Pemenang lomba bisa mendapatkan penghargaan berupa sertifikat, hadiah uang tunai, atau kesempatan untuk menghadiri konferensi internasional.

6. Kegiatan Sosial

Melaksanakan kegiatan sosial seperti kunjungan ke panti asuhan, rumah sakit, atau pusat kesehatan masyarakat untuk memberikan edukasi kesehatan dan bantuan kepada mereka yang membutuhkan adalah cara yang sangat berarti untuk merayakan Hari Bidan Nasional.

Selain itu, mengadakan kegiatan donor darah yang melibatkan bidan dan masyarakat umum bisa menambah semangat solidaritas dan kemanusiaan.

7. Pelatihan dan Pengembangan

Menyediakan pelatihan dan program pengembangan profesional bagi bidan untuk meningkatkan keterampilan dan pengetahuan mereka sangat penting. Workshop atau kursus singkat tentang teknologi baru dalam kebidanan, manajemen klinis, atau topik relevan lainnya bisa membantu bidan tetap up-to-date dengan perkembangan terkini dalam bidang mereka.

8. Pameran dan Expo

Menyelenggarakan pameran atau expo yang menampilkan inovasi terbaru dalam bidang kebidanan, produk kesehatan ibu dan anak, serta layanan kesehatan lainnya bisa menjadi ajang yang menarik dan edukatif. Mengundang berbagai stakeholder seperti rumah sakit, klinik, organisasi kesehatan, dan perusahaan farmasi untuk berpartisipasi bisa menambah nilai acara.

9. Cerita Inspiratif

Mengumpulkan dan mempublikasikan cerita-cerita inspiratif tentang bidan yang telah memberikan kontribusi luar biasa dalam pelayanan kesehatan dapat menginspirasi banyak orang.

Cerita ini bisa disebarkan melalui berbagai platform media, termasuk blog, vlog, podcast, dan media sosial. Konten yang menyentuh dan menginspirasi bisa menarik perhatian publik dan meningkatkan penghargaan terhadap profesi bidan.

Itulah tadi penjelasan seputar Hari Bidan Nasional. Semoga menjadi inspirasi kita semua dan menambah wawasan detikers. Selamat Hari Bidan Nasional 2024.

Artikel ini ditulis oleh Achmad Rizqi Setiawan, peserta Program Magang Bersertifikat Kampus Merdeka di detikcom.




(dai/dai)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads