Sebuah akun X menghebohkan warganet karena mengunggah pelesetan logo Nahdlatul Ulama (NU) menjadi 'Ulama Nambang'. Hal itu membuat sejumlah warganet kesal karena menilai lambang NU dilecehkan.
Dilansir detikJatim, pelesetan itu diunggah oleh akun @pasifisstate dan kini telah dihapus. Akun yang bersangkutan juga hilang. Namun warganet sempat mengambil tangkapan layar (screenshot) postingan sebelum raib.
Terlihat latar belakang logo NU yang semula hijau diubah menjadi oranye kemerahan. Kemudian lingkaran pada bagian tengah yang semula diisi peta Indonesia diubah menjadi gambar ekskavator.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Bintang-bintang yang mengelilingi lingkaran tersebut dimodifikasi dengan tulisan Rp di dalamnya. Terakhir, tulisan alfabet NU pada bagian bawah diubah menjadi UN dan diberi penjelasan 'Ulama Nambang'.
"Assalamualaikum nusantara," tulis pengunggah.
Diketahui pelesetan logo itu diunggah pada Kamis (13/6/2024) lalu. Setelah postingan viral dan direspons oleh berbagai pihak, postingan pun dihapus dan akun yang bersangkutan juga telah nonaktif.
Hilangnya postingan tersebut disayangkan oleh sejumlah warganet yang kontra. Menurut mereka tindakan pengunggah mengganti-ganti logo NU tidak bijak.
"Gunakan skill editingmu dengan bijak. Agar tidak bernasib serupa dengan @passifisstate. Sudah dibilang ntar kualat sama NU gak percaya. Sekarang kabur," komentar salah satu akun X @fun*****.
Senada, seorang warga NU bernama Ali Mahfud juga menyayangkan adanya postingan tersebut. Dia menilai penggantian elemen-elemen dalam logo tersebut sangat tidak sesuai.
"Nama Nahdlatul Ulama itu diganti dengan ulama nambang. Terus warna, lambang mestinya nuansa hijau diganti dengan warna oranye," ungkapnya, Jumat (21/6/2024).
Ali menyoroti pula penggunaan tulisan Arab yang tidak berubah dalam pelesetan logo. Menurutnya hal itu sudah melanggar hak cipta. Terjemahan menjadi ulama nambang pun dirasa melenceng terlalu jauh.
"Kalau pakai khat itu aja sudah sangat bisa dikatakan melanggar. Itu kan khat hak ciptanya di NU, tulisan Arab itu dia artikan bahasa Indonesia jadi ulama nambang," tegasnya.
(des/des)











































