Syahrial Oesman Bantah Retaknya Matahati, Pastikan Siap Hadapi HDCU

Pilgub Sumsel 2024

Syahrial Oesman Bantah Retaknya Matahati, Pastikan Siap Hadapi HDCU

Reiza Pahlevi - detikSumbagsel
Rabu, 19 Jun 2024 16:40 WIB
Panglima Perang Matahati Syahrial Oesman.
Panglima Perang Matahati Syahrial Oesman. Foto: Reiza Pahlevi/detikcom
Palembang -

Head to head antara Bakal Calon Gubernur-Wakil Gubernur Sumatera Selatan Mawardi Yahya-Anita Noeringhati (Matahati) dengan Herman Deru-Cik Ujang (HDCU) diprediksi bakal terjadi dalam Pilkada Sumsel 2024 nanti.

Keduanya merupakan mantan pasangan gubernur dan wakil gubernur yang menjabat pada periode sebelumnya. Panglima Perang Matahati Syahrial Oesman (SO) mengaku siap head to head dengan HDCU. Timnya sudah memiliki strategi jika Pilkada Sumsel nanti hanya ada persaingan antara Matahati versus HDCU.

"Iya bisa jadi Pilkada nanti hanya akan head to head antara Matahati-HDCU karena keduanya adalah pasangan kepala daerah sebelumnya. Kita tentu punya strategi khusus jika head to head terjadi," ujar Syahrial.

Strategi khusus akan disiapkan untuk mengambil hati masyarakat Sumsel. Terlebih, katanya, Anita yang berasal dari suku Jawa diproyeksikan akan mendapat dukungan dari mereka.

"Penetrasi Anita nanti akan terus kita dorong. Dia perempuan, kemudian orang Jawa. Saya rasa penetrasinya akan sampai kepada mereka. Hingga saat ini sudah 38%, tapi nanti saat sudah door to door ke rumah-rumah akan tuntas," ungkapnya.

Ia juga membantah akan retaknya duet Matahati. Hingga saat ini, keduanya masih memiliki niat yang sama untuk bersaing di Pilkada Sumsel. Apalagi, tak ada kader Golkar lain yang punya elektoral sekuat Anita.

"Itu (menyebut isu Matahati berpisah) orang yang menyepelekan Golkar. Saya tahu bagaimana Golkar, levelnya Bu Anita dengan yang yang lain (kader Golkar lain) sangat jauh, tidak mungkin yang lain bisa mengungguli Anita," ungkap Syahrial.

Terlebih, lanjutnya, Matahati sudah bertemu Ketum Golkar Airlangga Hartarto. Sehingga dia meyakini SK Golkar akan berlabuh kepada Anita.

"Golkar adalah partai besar, saya yakin tidak akan mencla-mencle. Optimistis saya, kemarin Golkar dan Gerindra kan 1 koalisi di Capres. Apalagi Mawardi sudah diputuskan dan ditandatangani untuk maju Pilkada Sumsel oleh presiden terpilih (Prabowo Subianto), apalagi Mawardi Ketua TKD," ungkapnya.

Ia menilai isu Matahati bubar dibuat oleh pihak yang takut dengan hadirnya Matahati di Pilkada Sumsel. Apalagi, kedua partai pengusung adalah pemenang di Pileg yang lalu dengan total raihan 23 kursi (Giolkar 12 kursi dan Gerindra 11 kursi).

"Matahati disebut bubar itu karena ada yang ketakutan, takut kalah," jelasnya.




(des/des)


Hide Ads