Jensen Huang merupakan pendiri dan CEO Nvidia. Menurut Forbes, hartanya tembus USD 115,4 miliar atau lebih dari Rp 1.900 triliun.
Ia menjadi salah satu pentolan teknologi yang sedang jaya-jayanya. Chip AI atau kecerdasan buatan besutan Nvidia laris di mana-mana.
Dikutip detikINET dari CNBC, rahasia sukses terbesar Huang tidak didapat dari seorang mentor atau sesama CEO teknologi. Tapi datang dari seorang tukang kebun yang ia temui saat bepergian ke luar negeri.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saya dulu bekerja dari salah satu lokasi internasional kami selama sebulan setiap musim panas. Saat anak-anak kami remaja, kami menghabiskan musim panas di Jepang. Pada suatu akhir pekan, kami mengunjungi Kyoto dan Kuil Perak," kata Huang.
Di sana, Huang bertemu seorang pria yang sedang bekerja di taman luas. Menurutnya, hari itu panas sekali, lembap, dan lengket. Namun pria itu rajin merawat tanaman meski cuaca panas terik.
"Saya menghampirinya dan berkata, 'apa yang kamu lakukan?' Dia berkata, 'saya sedang memetik lumut mati. Saya merawat kebun saya'. Dan saya berkata, 'tetapi kebunmu sangat luas'. Dan dia menjawab, 'saya telah merawat kebun saya selama 25 tahun. Saya punya banyak waktu'," papar Huang.
Sang tukang kebun selalu memprioritaskan waktu untuk merawat tanaman. Sehingga punya banyak waktu setelahnya. Interaksi mereka singkat, namun kata-kata tukang kebun itu jadi salah satu pembelajaran mendalam dalam hidup Huang.
"Itu benar-benar mengajari saya sesuatu. Tukang kebun ini telah mendedikasikan dirinya pada keahliannya dan melakukan pekerjaan hidupnya. Dan ketika Anda melakukan itu, Anda punya banyak waktu," imbuhnya.
Dengan memprioritaskan waktu secara bijak, Huang berkata dirinya dapat fokus pada hal yang paling penting baginya, yakni membantu karyawannya tumbuh dan berkembang.
"Saya menghabiskan tiap pagi dengan cara persis sama. Saya memulai setiap pagi dengan melakukan pekerjaan dengan prioritas tertinggi terlebih dahulu. Bahkan sebelum saya mulai bekerja, hari saya sudah sukses. Saya telah menyelesaikan pekerjaan terpenting dan dapat mendedikasikan hari untuk membantu orang lain. Ketika orang minta maaf karena mengganggu saya, saya selalu berkata saya punya banyak waktu. Dan saya melakukannya," jelasnya.
Menurut para ahli, orang sering kali tidak memberikan cukup waktu untuk mengerjakan prioritas utama mereka. Menurut Rainer Strack, pengamat di Boston Consulting Group, itu dapat menyebabkan ketidakbahagiaan, stres dan kelelahan.
Untuk mengatasi hal itu, Strack merekomendasikan siapa pun untuk menuliskan aktivitas sehari-hari dan memberi peringkat pada skala satu hingga 10, berdasarkan kepentingan dan seberapa besar kepuasan yang diberikan kepada Anda.
Nvidia berdiri 31 tahun lalu. Huang sempat menghadapi beberapa kendala, dari hampir gulung tikar dan tantangan lainnya.
Namun di bawah kepemimpinannya, Nvidia menjadi salah satu dari sedikit perusahaan di dunia yang melampaui kapitalisasi pasar USD 3 triliun.
(sun/csb)