Permudah CJH Konsultasi Kesehatan, Perdokhi Sumsel Bakal Perbanyak Klinik

Sumatera Selatan

Permudah CJH Konsultasi Kesehatan, Perdokhi Sumsel Bakal Perbanyak Klinik

Welly Jasrial Tanjung - detikSumbagsel
Senin, 17 Jun 2024 18:30 WIB
Ketua Perdokhi Sumsel dr Irawan Sastradinata
Ketua Perdokhi Sumsel dr Irawan Sastradinata. (Foto: Welly Jasrial Tanjung/detikcom)
Palembang -

Jumlah klinik haji di Kota Palembang, Sumatera Selatan (Sumsel) akan diperbanyak. Hal ini dilakukan agar calon jemaah haji yang akan berangkat ke tanah suci dapat dengan mudah berkonsultasi tentang penyakit yang di derita.

Ketua Persatuan Dokter Haji (Perdokhi) Sumsel dr Irawan Sastradinata mengatakan saat ini klinik haji di Palembang baru hanya ada satu di Pertamina Plaju Palembang.

"Baru ada satu klinik haji di Palembang, di Pertamina Plaju dan ini setelah Perdokhi Sumsel dilantik dengan masa jabatan 2023-2026, akan ditambah lagi klinik haji yakni RS YK Madira, RS Fatimah dan RS Siti Fatimah Palembang," ujarnya, Senin (17/6/2024).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Irawan berharap dengan ditambahnya klinik haji di Kota Palembang dapat mempermudah calon jamaah haji untuk berkonsultasi tentang kesehatannya sebelum berangkat menuju Mekah.

"Diharapkan dengan ditambahnya klinik haji, dapat mempermudah calon jamaah haji untuk berkonsultasi tentang kesehatanya. Tidak harus menunggu berangkat baru periksa kesehatan, diharapkan tiga atau satu tahun menjelang berangkat rutin untuk periksa kesehatan," katanya.

ADVERTISEMENT

Menurut Irawan, klinik haji dapat membantu calon jamaah haji medical check up, vaksinasi dan juga edukasi tentang kesehatan bagaimana memelihara kesehatan selama berada di tanah suci.

"Persiapan secara fisik dan mental sangat diperlukan. Dengan adanya klinik haji jemaah bisa berkonsultasi dan memeriksa kesehatan tanpa harus menunggu saat berangkat," ungkapnya.

Masih kata Irawan, saat pelantikan dan Bimtek yang dilakukan selama dua hari Sabtu dan Minggu, dokter-dokter dari kepengurusan Perdokhi se-Sumbagsel ini diharapkan nantinya dapat membuka klinik haji di daerah masing-masing.

"Jadi tidak hanya di Palembang saja tapi juga bisa di daerah lain dan dapat mempermudah calon jamaah haji di luar Palembang atau Sumsel," ujarnya.

Sementara itu, anggota Badan Pelaksana BPKH Indra Gunawan mengatakan dengan adanya klinik haji dapat memberikan pemahaman kepada calon jamaah haji yang berisiko tinggi tentang kesehatan sebelum berangkat ke tanah suci.

"Tingginya kematian jamaah haji pada tahun 2023, 700-800 jamaah. Diharapkan dengan ditambahnya klinik haji bisa mempermudah para calon jemaah berkonsultasi tentang kesehatan dan dapat mengurangi angka kematian calon jemaah haji," ujarnya.




(csb/csb)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads