Idul Adha bukan hanya sekadar ibadah haji dan juga berkurban, terdapat makna tersendiri dalam perayaan Idul Adha. Berikut adalah makna idul Adha bagi Umat Islam.
Saat merayakan Idul Adha, umat Islam pasti tidak luput dari ibadah kurban dan ibadah haji. Apalagi, jika mengingat sejarah mengenai perintah Allah untuk melakukan kurban yaitu dengan memerintahkan Nabi Ibrahim untuk mengurbankan Nabi Ismail.
Dari kisah tersebut dan dalam merayakan Idul Adha, terdapat makna-makna mendalam yang dapat diambil. Berikut detikSumbagsel rangkum makna idul Adha bagi Umat Islam.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Makna Idul Adha bagi Umat Islam
1. Pengorbanan
Dikutip NU Online, hal yang identik dengan Idul Adha adalah ibadah kurban. Berkurban di sini mengandung makna tentang pengorbanan Nabi Ibrahim dan Nabi Ismail. Yang mana kala itu Nabi Ibrahim diperintahkan oleh Allah untuk mengurbankan putranya, yaitu Nabi Ismail.
Nabi Ibrahim dan Nabi Ismail pun dengan tulus menerima perintah Allah, menunjukkan kepatuhan mereka kepada-Nya. Maka, kisah pengorbanan Nabi Ibrahim dan Nabi Ismail mengajarkan nilai-nilai pengorbanan, keteguhan hati, dan ketaatan kepada Allah SWT.
2. Keikhlasan
Seperti yang dikisahkan di atas, Hari Raya Idul Adha juga memiliki makna keikhlasan. Selain keikhlasan untuk berkurban, makna keikhlasan di sini juga dapat diambil dari ibadah haji yang dilakukan oleh umat Islam.
Ibadah haji menggambarkan keikhlasan seorang umat untuk mengorbankan hartanya demi memenuhi kewajiban dari Allah SWT untuk menunaikan ibadah haji.
3. Ketakwaan
Takwa dapat diartikan sebagai menjalankan perintah dan menjauhi larangan dari Allah. Makna ketakwaan dari Hari Raya Idul Fitri menggambarkan ketika Allah SWT memberikan perintah kepada Nabi Ibrahim untuk menyembelih putranya.
Di sini, dapat dilihat ketakwaan Nabi Ibrahim dan Nabi Ismail yang mematuhi perintah Allah SWT tanpa meragukannya sedikit pun. Hendaknya umat Islam dapat menerapkan sikap takwa yang dimiliki oleh Nabi Ibrahim dan Nabi Ismail.
4. Pentingnya Berbagi ke Sesama
Hal ini tergambarkan dalam pelaksanaan kurban. Di mana daging kurban akan dibagikan kepada sanak saudara atau tetangga, juga fakir miskin yang membutuhkan. Melambangkan akan pentingnya untuk berbagi dan adil dalam agama Islam.
Hal ini akan menciptakan hubungan masyarakat yang damai, saling menhormati, membantu satu sama lain.
5. Menenangkan Jiwa
Dikutip detikNews, pada hari Raya Idul Adha, bagi siapa yang berkurban maka jiwanya akan tenang. Hal ini dijelaskan dalam hadis riwayat Tirmidzi.
ا عَمِلَ ابْنُ آدَمَ يَوْمَ النَّحْرِ عَمَلاً أَحَبَّ إِلَى اللَّهِ عَزَّ وَجَلَّ مِنْ هِرَاقَةِ دَمٍ وَإِنَّهُ لَيَأْتِى يَوْمَ الْقِيَامَةِ بِقُرُونِهَا وَأَظْلاَفِهَا وَأَشْعَارِهَا وَإِنَّ الدَّمَ لَيَقَعُ مِنَ اللَّهِ عَزَّ وَجَلَّ بِمَكَانٍ قَبْلَ أَنْ يَقَعَ عَلَى الأَرْضِ فَطِيبُوا بِهَا نَفْسًا
Artinya:
"Tidak ada amalan yang diperbuat manusia pada Hari Raya Qurban yang lebih dicintai Allah selain menyembelih hewan. Sesungguhnya hewan kurban itu kelak pada hari kiamat akan datang beserta tanduk-tanduknya, bulu-bulu, dan kuku-kukunya. Sesungguhnya sebelum darah qurban itu mengalir ke tanah, pahalanya telah diterima di sisi Allah. Maka tenangkan lah jiwa dengan berqurban." (HR Tirmidzi).
Nah detikers, itulah makna idul Adha bagi Umat Islam. Semoga makna yang terkandung dalam perayaan Idul Adha ini dapat diteladani dan diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.
Artikel ini ditulis oleh Dian Fadilla, peserta program Magang Bersertifikat Kampus Merdeka di detikcom.
(csb/csb)