Kemenag Sebut 7 Jemaah Haji Embarkasi Palembang Meninggal Dunia

Sumatera Selatan

Kemenag Sebut 7 Jemaah Haji Embarkasi Palembang Meninggal Dunia

A Reiza Pahlevi - detikSumbagsel
Selasa, 11 Jun 2024 12:40 WIB
CJH Sumsel berangkat haji dari bandara SMB II.
Foto: Keberangkatan jemaah haji embarkasi Palembang (Welly Jasrial Tanjung)
Palembang -

Kantor Wilayah Kementerian Agama Sumatera Selatan menyebut sudah ada 7 jemaah haji Embarkasi Palembang meninggal dunia selama musim haji tahun ini. Terbaru kabar duka datang dari jemaah haji Kloter 16 asal Ogan Komering Ilir (OKI) bernama Wartono Noyo Kerto (82) meninggal dunia di An Noor Hospital.

Humas Kantor Wilayah Kementerian Agama Sumsel Abdul Qudus mengatakan, Wartono Noyo Kerto meninggal dunia di Makkah pada Minggu, (9/6/2024) pukul 22.35 WAS.

"Total sudah 7 jemaah Embarkasi Palembang yang meninggal, 2 meninggal saat di Embarkasi Palembang dan 5 meninggal di Arab Saudi," ujarnya saat dikonfirmasi, Selasa (10/6/2024).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ia menyebutkan, nama-nama jemaah yang wafat yakni Nurseha Umar Alkaf (52) Kloter 2 asal Palembang dan Umiyana Saibi Umar (40) asal Babel dari kloter 5. Keduanya wafat di RSUD Siti Fatimah Palembang.

Kemudian Yusman Irawan (64) Kloter 2 asal Lubuklinggau wafat di RS King Fadh Madinah. Sayuti Amir Hasan (65) Kloter 9 dari OKU Selatan wafat di Madinah. Lalu Saroni Muntari Adam Kloter 11 asal OKU Timur wafat di Makkah. Abdul Hamid Usman Kloter 8 asal Bangka wafat di RS Saudi Jerman Makkah dan Wartono Noyo Kerto (83) Kloter 16 asal OKI wafat di Makkah.

ADVERTISEMENT

"Almarhum akan dibadalhajikan, Pemerintah menyiapkan program badal haji di setiap operasional penyelenggaraan ibadah haji. Program ini menjadi bagian dari layanan yang disiapkan bagi jemaah yang memenuhi kriteria," katanya.

Menurutnya, secara regulasi, ada tiga kelompok jemaah yang bisa dibadalhajikan. Pertama, jemaah yang meninggal dunia di Asrama Haji Embarkasi atau embarkasi antara saat dalam perjalanan keberangkatan atau di Arab Saudi sebelum wukuf di Arafah. Kedua, jemaah yang sakit dan tidak dapat disafariwukufkan dan terakhir jemaah yang mengalami gangguan jiwa.




(dai/dai)


Hide Ads