Puluhan mahasiswa di Lubuklinggau, Sumatera Selatan (Sumsel) menggelar aksi protes imbas listrik padam di wilayah tersebut. Mereka membakar ban di depan Kantor PLN UP3 Lubuklinggau, Rabu (5/6/2024) sekitar pukul 20.30 WIB.
Berdasarkan pantauan detikSumbagsel, aksi ini dimulai dengan orasi dari Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI), lalu dilanjutkan dengan aksi bakar ban. Polisi pun langsung mendatangi lokasi kejadian untuk menjaga bila terjadi kericuhan serta mengatur lalu lintas agar tetap lancar.
Salah satu mahasiswa, Exley Prandika menyerukan kekecewaannya terhadap pihak PLN karena akibat pemadaman tersebut membuat sebagian usaha milik warga Lubuklinggau menjadi terganggu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kami kecewa dengan pelayanan PLN yang membuat sebagian UMKM warga Lubuklinggau menjadi terganggu akibat pemadaman listrik selama dua hari. Tidak hanya itu, banyak warga yang aktivitasnya terhambat atas pemadaman ini," ungkapnya saat ditemui detikSumbagsel, Rabu (5/6/2024).
Usai berorasi, puluhan mahasiswa ini diterima oleh Manager UP3 PLN Lubuklinggau, Hamdatul Rovikoh. Ia mengatakan listrik padam terjadi karena adanya gangguan di sistem transmisi Sumbagsel.
"Memang ada beberapa lokasi di Lubuklinggau yang listriknya belum normal dan kami kemarin juga sudah sampaikan kepada rekan-rekan yang melakukan aksi juga bahwa pemadaman ini terjadi karena ada gangguan di sistem transmisi Sumbagsel," jelas Hamdatul.
Hamdatul menjelaskan bahwa pembangkit yang ada di Lubuklinggau memerlukan beberapa waktu untuk bisa kembali beroperasi dengan normal.
"Dari kemarin gardu induk kita sudah normal, cuma pembangkit-pembangkit kita itu perlu waktu untuk bisa beroperasi normal dan saat ini belum semua pembangkit PLN bisa beroperasi normal. Makanya ada beberapa wilayah yang masih padam," tuturnya.
Setelah melakukan mediasi dan tanya jawab bersama para mahasiswa serta warga, aksi demo tersebut pun akhirnya selesai pada pukul 21.30 WIB tanpa ada kericuhan.
(dai/dai)