Sosok Ibunda di Mata Mendagri Tito Karnavian

Sumatera Selatan

Sosok Ibunda di Mata Mendagri Tito Karnavian

Amir Yusuf - detikSumbagsel
Minggu, 26 Mei 2024 23:00 WIB
Tito Karnavian bercerita tentang sosok Ibunda Hj. Supriyantini bagi dirinya dan keluarga
Mendagri Tito Karnavian saat berada di samping jenazah ibundanya (Foto: Amir Yusuf)
Palembang -

Supriyantini Binti Rani Dikromo, ibunda dari Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian meninggal dunia. Tito mengenang sosok ibu tirinya tersebut sebagai panutan.

Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian menceritakan, bahwa dia bersama saudara-saudaranya ketika masih kecil mendapatkan cobaan yang cukup berat saat itu. Namun, di balik cobaan tersebut Tito bersama kedua saudaranya dipertemukan dengan almarhumah Supriyantini.

"Bagi saya pribadi seorang Tito, mungkin banyak yang tidak memahami bahwa keluarga kami mendapatkan cobaan yang cukup berat, ketika kami bertiga kakak saya, Prof. Diah Natalisa berumur 11 tahun, saya berumur 10 tahun, dan kemudian adik saya dr Iwan Dakota, sedang tidak bisa hadir karena sedang ada kegiatan dinas, berusia saat itu 8 tahun. Orang tua kami berpisah, itu cobaan yang cukup berat bagi kami sebagai anak-anak yang masih belum mampu untuk mandiri dan kemudian ayahanda kami, menikah dengan seorang yang menjadi sosok ibu bagi kami yaitu Hj. Supriyantini," kata Mendagri Tito Karnavian, di Pemakaman Keluarga, Kebun Bunga, Minggu (26/5/2024).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tito juga menjelaskan, bahwa almarhumah ibundanya merupakan sosok yang baik hati dan religius. Selain itu, ibundanya juga telah mengajarkan banyak hal kepada dia dan saudara-saudaranya.

"dari beliau kami mendapatkan pelajaran-pelajaran yang sangat penting, karena beliau adalah sosok yang sangat halus, santun, baik hati, dan sangat religius. Mengajari kami sholat, membaca Al-Qur'an, berbuat baik bagi yang lain dan sampai akhir hayat beliau mungkin kami belum pernah mendengar ada kata-kata marah dari almarhumah," jelasnya.

ADVERTISEMENT

Menurut Tito, Hj. Supriyantini sudah seperti ibu kandung bagi dirinya maupun saudara-saudaranya, karena ketika dia kehilangan figur seorang Ibu ketika masih kecil. Supriyantini hadir menjadi figur yang membesarkan mereka di saat-saat kritis.

"Sehingga bagi saya pribadi, sebelum masuk AKABRI 8 tahun dibesarkan oleh beliau, dan mungkin bagi kakak saya yang juga besar kuliah di Palembang lebih dari itu, adik saya juga lulusan UNSRI lebih dari itu, sehingga Hj. Supriyantini seorang sosok bagi kami sama seperti ibu kandung, yang membesarkan kami di saat-saat kritis, disaat kehilangan figur orang tua, figur ibu, dan beliau menjadi figur bagi kami," ungkapnya.

Sehingga, kesuksesan Tito bersama saudara-saudaranya tidak terlepas dari jasa Supriyantini yang menuntun mereka layaknya Ibu Kandung.

"kami yang sekarang ada dituntun salah satunya dari tangan dari Ibunda Supriyantini sehingga memberikan kesan yang sangat mendalam bagi kami, kehilangan beliau sama dengan kehilangan seorang ibu kandung," katanya.

Sebagai informasi, Almarhumah Hj. Supriyanti dimakamkan pada Hari Jumat (26/5) pukul 13.00 WIB di Pemakaman Keluarga, Kebun Bunga, Palembang. Tempat pemakamannya pun, berdekatan dengan Ibu Kandung dari Tito Karnavian, Hj. Kordiah Binti Achmad TImbul.

"Saat ini di sebelah kita juga ada makam ibu kandung, Hj Kordiah Binti Achmad Timbul dan kami makamkan tidak jauh, dan di sebelah adalah makam kakak kandung beliau, ini menunjukkan bahwa kecintaan kami terhadap almarhumah yang sangat luar biasa," tutupnya.

Artikel ini ditulis oleh Amir Yusuf, peserta program Magang Merdeka Bersertifikat Kampus Merdeka di detikcom




(mud/mud)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads