Wakil Presiden Pertama Mohammad Mokhber dikukuhkan sebagai presiden sementara Iran setelah kematian Presiden Ebrahim Raisi dalam kecelakaan helikopter di perbatasan Azerbaijan, Minggu (19/5) waktu setempat. Mokhber dikukuhkan oleh pemimpin tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei.
Dilansir detikNews dari Al Arabiya, Selasa (21/5/2024), usai kematian presiden mereka, Iran memiliki waktu maksimal 50 hari sebelum digelarnya pemilihan presiden (pilpres) terbaru untuk memilih pengganti Raisi.
Khamenei yang memegang kekuasaan tertinggi dengan keputusan akhir mengenai pemerintahan hingga kebijakan luar negeri dan program nuklir Iran, mengumumkan Mokhber akan mengambil alih jabatan Presiden interim Iran.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Mokhber akan mengurusi lembaga eksekutif dan wajib untuk mengatur, bersama para pimpinan legislatif dan yudikatif, untuk memilih presiden baru dalam waktu paling lama 50 hari," demikian pernyataan Khamenei seperti dirilis kantor berita IRNA.
Menurut pasal 131 Konstitusi Iran, sebuah dewan yang terdiri atas Wakil Presiden Pertama, Ketua Parlemen, dan Ketua Otoritas Kehakiman harus mempersiapkan jalan bagi pemilihan presiden baru. Mokhber yang kini menjabat Presiden interim Iran, sama seperti mendiang Raisi, dipandang paling dekat dengan Khamenei yang memegang keputusan akhir dalam semua urusan negara.
Mokhber menjabat sebagai Wakil Presiden Pertama sejak tahun 2021 ketika Raisi terpilih sebagai Presiden Iran.
Setelah kematian Raisi bersama Menteri Luar Negeri (Menlu) Amir-Abdollahian dan enam orang lainnya dikonfirmasi setelah pencarian semalaman dalam kondisi badai, pemerintah Iran memastikan mereka akan terus beroperasi "tanpa gangguan sedikit pun".
"Kami memastikan kepada bangsa yang setia bahwa pelayanan akan terus berlanjut dengan semangat Ayatollah Raisi yang tidak kenal lelah," demikian pernyataan kabinet pemerintahan Iran pada Senin (20/5) waktu setempat.
Khamenei sebelumnya mengumumkan masa berkabung nasional selama lima hari untuk mengenang kematian Raisi dan para korban lainnya dalam kecelakaan helikopter tersebut.
(dai/dai)