Kronologi Pagar Beton Roboh Timpa 10 Orang Saat Hujan Angin di Muba

Sumatera Selatan

Kronologi Pagar Beton Roboh Timpa 10 Orang Saat Hujan Angin di Muba

Prima Syahbana - detikSumbagsel
Rabu, 08 Mei 2024 18:40 WIB
Polisi olah TKP pagar beton roboh timpa 10 orang di Muba.
Polisi olah TKP pagar beton roboh timpa 10 orang di Muba. Foto: Dok. Polsek Babat Toman
Musi Banyuasin -

Sebanyak 10 orang menjadi korban usai tertimpa pagar beton tetangganya, saat tengah tertidur lelap dinihari. Selain Nurmala (47), yang tewas berikut ini identitas 9 korban lainnya yang salah satunya bocah berusia 8 tahun.

Kapolsek Babat Toman Muba AKP Ramayudha mengatakan pihaknya langsung mengecek lokasi dan sudah melakukan pendataan atas kejadian robohnya pagar beton 20 meter itu pada Rabu (8/5) dinihari.

"Dari data yang kita terima saat pengecekan di lapangan tercatat ada 10 orang yang menjadi korban," kata Kapolsek kepada detikSumbagsel, Rabu (8/5/2024).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Berikut daftar 10 korban:

1 Nurmala (47), meninggal dunia.
2. Yuhendri (47), luka ringan.
3. Hendri (18), luka memar pada lengan kanan.
4. Dedi (32), luka ringan.
5. Ahmad Muda (11), luka bengkak di kepala belakang.
6. Putra Ibrahim (8), luka ringan.
7. Rusnaini (60), memar di bahu kanan.
8. Nurjana (32), luka memar dan lecet di tubuh bagian belakang.
9. Zulkarnain (28), luka ringan.
10. Sutra Peri (21) luka memar di betis kaki kanan.

ADVERTISEMENT

"Semua korban yang mengalami luka ringan sudah mendapat pengobatan di Puskesmas Babat Toman. Dan korban yang meninggal dunia sudah dimakamkan keluarga di Babat Toman," katanya.

Kronologi Kejadian

Kapolsek mengungkap peristiwa robohnya tembok pagar yang menimpa rumah semipermanen itu terjadi Kelurahan Babat, Kecamatan Babat Toman, Muba, Rabu (8/5) sekitar pukul 03.00 WIB. Saat itu turun hujan lebat disertai angin kencang di wilayah tersebut.

"Terjadi peristiwa robohnya tembok pagar tersebut yang menimpa rumah milik masyarakat, diduga akibat dari fondasi pagar tidak kuat dan dinding pagar yang terlalu tinggi sehingga menyebabkan tembok pagar tersebut roboh," katanya.

Menurutnya, rumah yang tertimpa beton itu satu atap dan disekat menjadi tiga bagian, dihuni oleh 3 keluarga yang terdiri dari 10 orang. Rumah berukuran 6 x 13 meter, berdinding papan, serta beratap seng dan daun nipah.

"Pada saat kejadian penghuni rumah sedang tertidur, tiba-tiba sudah tertimbun di dalam rumah yang telah roboh akibat tertimpa oleh tembok pagar yang roboh tersebut," katanya.

Akibat kejadian itu, selain seorang korban tewas dan 9 lainnya luka ringan, rumah tiga pintu itu pun ambruk tak tersisa.

"Diperkirakan kerugian materiil sekitar Rp 50 juta dengan rincian, 1 unit sepeda motor Honda Blade, 3 unit handphone, surat-surat berharga, dan perabotan rumah tangga," katanya.

Saejauh ini, belum ada warga yang melaporkan kerugian itu secara resmi ke polisi untuk ditindaklanjuti. Meksi begitu, jika perlu ada mediasi antara para korban dan pemilik pagar beton yang roboh, hal tersebut akan ditangani pihak pemerintah setempat seperti Lurah dan Camat.

"Untuk laporan terkait kerugian apakah akan ditempuh ke jalur hukum sejauh ini belum ada laporan itu. Tapi kalau memang nantinya ada mau mediasi antara pemilik tanah dan warga yang menjadi korban akan diselesaikan oleh Kelurahan atau Kecamatan, dan kita dari kepolisian hanya melakukan pengamanannya saja," jelasnya.




(des/des)


Hide Ads