Hidayat Arsani berencana maju kembali di Pemilihan Gubernur (Pilgub) Bangka Belitung (Babel). Politikus Golkar ini telah mengambil formulir pendaftaran maju Pilgub Babel di tiga partai politik.
Eks Wakil Gubernur Babel 2014-2017, kembali melamar Partai NasDem Bangka Belitung, Minggu (5/5/2024) sore. Dayat meminta bakal calon (Balon) wakilnya di Pilgub 2024 mendatang.
Hidayat mengatakan, sejauh ini dirinya telah mengambil dan mengembalikan tiga formulir maju sebagai balon Gubernur Bebel. Tiga partai itu yakni Partai Demokrat, PDI Perjuangan dan Partai NasDem.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saya mengambil (formulir) NasDem ini adalah partai yang ketiga. Di mana ada partai saya akan mencalon (gubernur), (dari tiga partai) alhamdullilah saya diterima dengan baik," kata Dayat di DPD Partai NasDem di Pangkalpinang.
Politikus Golkar ini berharap partai NasDem bisa bekerja sama dengan dirinya demi membangun negeri dan kemakmuran rakyatnya. Kata dia, selama ini Babel belum ada perubahan yang signifikan.
"Artinya saya sudah lelah lihat negeri (Babel) ini. Capek mata saya lihat negeri ini tidak ada perubahan," ujarnya.
"Mudah-mudahan NasDem bisa bekerja sama, karena NasDem partai yang besar dan bisa membantu negeri ini. Tanpa partai dengan rakyat kita tidak ada artinya," sambungnya.
Saat disinggung apakah akan kembali melamar sebagai Balon Gubernur Babel, Dayat menyebut jika ada pendaftaran dirinya akan mencalonkan diri.
"Di mana ada partai saya akan mencalon, karena ini niat saya dan saya sudah lelah. (Hasilnya) itu terserah partai menilai, kalau kata partai saya bisa dipakai saya akan aman untuk negeri ini. Kalau tidak pun tidak masalah," katanya.
Namun, pihaknya akan mengikuti aturan dan mekanisme yang diterapakan partai politik. Dan selalu berkoordinasi.
"Semua ada mekanismenya, prosesnya, baik Demokrat, PDIP dan NasDem. Mungkin besok ke PKB dan PKS," ujarnya.
Dayat mengaku telah mempersiapkan diri dengan semaksimal mungkin untuk bertarung di pilgub mendatang. Termasuk siap menang dan kalah.
"Saya rasa saya sudah siap segala-galanya. Menang alhamdullilah, kalah pun alhamdullilah. Namanya juga politik," ungkapnya.
(csb/csb)