Peternak bebek petelur di Lampung mengeluhkan harga pakan yang terus mengalami kenaikan. Kenaikan harga ini tidak sebanding dengan harga jual telur di pasaran.
Parlin Munthe, seorang peternak bebek petelur asal Kabupaten Way Kanan mengaku harga pakan kini telah mencapai Rp 435 ribu per 50 kilogram.
"Sudah naik terus, sekarang harganya Rp 435 ribu dari sebelumnya Rp 390 ribu," katanya kepada detikSumbagsel, Minggu (28/4/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurutnya, kenaikan harga ini telah terjadi sejak 2 bulan belakangan. Dia juga tidak mengetahui penyebab harga pakan ini melonjak tinggi.
"Sejak 2 bulan lalu, jadi sebelum masuk puasa itu sudah mulai naik tuh. Kita juga nggak tahu apa penyebabnya," tuturnya.
Akibat kenaikan ini, Parlin mengaku cukup kesulitan dalam menyiasati bisnis yang telah dijalani sejak setahun belakangan ini.
"Sulit juga, ini harganya jual sama harga pangannya jadi gak sebanding. Ditambah harga telur bebek ini mengalami penurunan setelah Hari Raya Idul Fitri, mana lagi cuaca lagi musim hujan gini jadi produktivitas bebek juga mengalami penurunan," ungkap Parlin.
Parlin menjelaskan, harga telur bebek sebelum memasuki Hari Raya Idul Fitri mencapai Rp 2.800 per butir, namun kini hanya berkisar Rp 2.200 per butirnya.
"Sebelum Lebaran itu Rp 2.800 perbutir, kini turun drastis Rp 2.200 per butir. Jadi nggak sebanding itu harganya," tuturnya.
Pria yang pernah bekerja menjadi supir truk selama 10 tahun lamanya ini berharap ada solusi dari pemerintah untuk mengatasi kenaikan harga pakan ini.
"Kepada pemerintah kami nggak minta banyak, cuma minta tolong untuk dicek kenapa harga pakan ini naik drastis. Tolong dipantau itu," imbuhnya.
(dai/dai)