Kronologi hingga Pengakuan Pastor yang Dituding Tiduri Istri Orang

Regional

Kronologi hingga Pengakuan Pastor yang Dituding Tiduri Istri Orang

Tim detikBali - detikSumbagsel
Minggu, 28 Apr 2024 14:31 WIB
Gambar ilustrasi soal video viral nan mesum. (Danu Damarjati/detikcom)
(Foto: Gambar ilustrasi soal video viral nan mesum. (Danu Damarjati/detikcom)
Palembang -

Romo Agustinus Iwanti, Pastor Paroki Kisol di Manggarai Timur buka suara soal tudingan meniduri istri orang. Ia mengakui ada wanita ada wanita di kamarnya, namun tak berbuat asusila.

Romo Gusti -sapaan Agustinus- mengakui bahwa perempuan berinisial H atau Mama S, berada dalam kamar yang sama saat digerebek suami H, T alias Papa S.

Namun, imam Katolik itu membantah tudingan bahwa dia meniduri istri orang. Dia menegaskan, narasi yang berkembang di masyarakat adalah keliru.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Saat itu saya masih berpakaian lengkap ditambah kain selimut dan bangun mendekati Bapak S," terang Romo Gusti dalam klarifikasi tertulisnya yang beredar luas, dilansir dari detikBali, Minggu (28/4/2024).

Kronologi Kejadian

Peristiwa itu terjadi pada Rabu (24/4) dini hari. Romo Gusti dan beberapa pegawai pastoran berkunjung ke rumah keluarga T atau Papa S Selasa petang.

ADVERTISEMENT

Mereka berencana pulang ke Pastoran Borong, ibu kota Manggarai Timur, Rabu pagi. Namun, selama di rumah T, mereka bermain kartu hingga tengah malam.

Karena kelelahan dan sudah larut, keluarga T menawarkan Romo Gusti dan pegawai pastoran yang menemaninya untuk menginap.

Romo Gusti tidur di kamar yang diklaimnya tanpa pintu, hanya ditutup tirai. Kira-kira pukul 02.00 Wita, dia dikejutkan dengan teriakan dan makian T. Saat itu, istri T ada di kamar Romo.

Romo Gusti mengklaim saat ada teriakan Papa S itu baru menyadari ada Mama S di kamarnya. Ia menyebut Mama S masih berpakaian lengkap di kamarnya. Demikian juga dengan dirinya.

Mama S kemudian berlari keluar kamar, dan Romo Gusti berdiri mendekati Papa S dan mencoba menenangkannya.

Ia mengatakan semua orang dalam rumah itu terbangun saat Papa S berteriak dan memaki-maki. Mereka terlihat panik kala Papa S melontarkan ancaman membunuh. Mencegah keributan lebih lanjut, Romo Gusti dan tiga karyawan pulang ke pastoran.

Dalam perjalanan pulang, Romo Gusti ditelpon Mama S, minta dijemput. Menurut dia Mama S menangis dan dan dalam kondisi ketakutan saat meneleponnya. Demi keselamatan Mama S, Romo Gusti dan rombongannya berbalik menjemputnya. Mama S dijemput di tengah jalan.

"Atas permintaan Mama S dan demi keselamatannya, saya bersama anggota pastoran kembali menjemput dia di pertengahan jalan, agak jauh dari rumahnya. Lalu kami sama-sama dalam satu mobil menuju Pastoran," ujarnya.

Masalah ini kemudian heboh dan viral di media sosial. Sampai saat ini, keberadaan Romo Gusti belum diketahui, meski sudah ada klarifikasi darinya.

"Saya sangat memohon doa dan dukungannya agar persoalan ini cepat terselesaikan dengan baik sehingga saya bisa bertugas kembali," kata Romo Gusti.

Romo Gusti Nonaktif Layani Umat

Keuskupan Ruteng menegaskan kasus Romo Gusti akan diproses menurut Hukum Gereja. Pastor itu juga dinonaktifkan untuk melayani umat Katolik di paroki itu.

"Terkait berita media, Keuskupan sedang mengklarifikasi dan berusaha menyelesaikannya sesuai ketentuan Hukum Gereja," kata Sekretaris Jenderal Keuskupan Ruteng RD Manfred Habur dalam keterangannya kepada detikBali, Jumat (26/4/2024).

Hal lain yang disampaikan Keuskupan Ruteng bahwa pelayanan pastoral di Paroki Kisol tetap berjalan seperti biasa. Namun pelayanan pastoral di paroki tersebut tidak lagi dilakukan oleh Romo Gusti. Untuk sementara ini Vikep Borong, Romo Simon Nama, yang akan memberikan pelayanan pastoral di Paroki Kisol.

"Pelayanan pastoral di Paroki Kisol tetap berjalan seperti biasa dan saat ini administrator Paroki Kisol adalah Romo Vikep Borong," tegas RD Manfred.




(mud/mud)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads