Menjadi seorang penyandang disabilitas tak membuat Fatia Azzahra menyerah dalam mengejar mimpi. Ia mengikuti seleksi Bintara Polri di Polda Bangka Belitung.
Perempuan kelahiran 6 Agustus 2002 ini memiliki nama lengkap Nur Fatia Azzahra. Ia akrab disapa Fatia.
Fatia adalah anak pertama dari dua bersaudara dari pasangan Budiyanto dan Rosida. Sedangkan adiknya bernama Farhan Azzuhri (19).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Fatia merupakan lulusan Strata 1 (S1) terbaik dari Universitas Islam Indonesia, jurusan Ilmu Psikologi pada 2023. Ia lulus dengan IPK 3,56.
Sebelumnya, Fatia mengenyam pendidikan sekolah dasar di SDIT Alam Biruni, kemudian SMP dan SMA-nya di Negeri 1 Pemali, Kabupaten Bangka. Ia diketahui memiliki keterbatasan pada tangan kanannya sejak lahir.
Kepada detikSumbagsel, Jumat (26/4/2024), Fatia mengaku kaget saat pertama kali mendengar kabar Polri merekrut penyandang disabilitas untuk menjadi polisi. Ia pun berharap lolos menjadi anggota Polri, agar bisa menjadi contoh bagi para penyandang disabilitas yang lain.
"Saya sempat tidak menyangka bahwa ada buka rekrutmen polisi untuk penyandang disabilitas. Dan saya juga sampai detik ini merasa seperti mimpi bahwa saya bisa atau berkesempatan untuk mendaftar polisi," kata Fatia saat dikonfirmasi.
Fatia mengatakan informasi terkait rekrutmen anggota polisi itu dari media sosial. Salah satunya di Instagram Biro SDM Polda Babel. Kata Fatia, kondisi disabilitas yang dialami itu sudah ada sejak lahir.
"Saya berdisabilitas fisik tangan kanan sejak dari lahir," ungkap Fatia.
Menurut Fatia, motivasi ingin menjadi polisi selain dorongan dari keluarga dan kerabat dekat, yakni ingin membuktikan penyandang disabilitas juga bisa berkontribusi untuk masyarakat.
"Motivasi saya untuk mengikuti jalur polisi sebagai seorang disabilitas adalah karena saya percaya bahwa semua orang, termasuk mereka yang memiliki tantangan fisik atau lainnya, memiliki hak untuk berkontribusi pada masyarakat dan menjalani kehidupan yang bermakna," ujar Fatia.
"Saya ingin membuktikan bahwa meskipun memiliki keterbatasan, saya tetap mampu melakukan pekerjaan dengan baik dan membantu melindungi dan melayani masyarakat," tambahnya.
Tak sekadar itu, Fatia juga ingin menjadi contoh bagi disabilitas-disabilitas lainnya. Tujuannya agar mereka bisa meraih mimpi dengan kondisi yang terbatas.
"Saya ingin menjadi contoh bagi orang lain dengan disabilitas, bahwa impian mereka dapat diwujudkan dan bahwa mereka juga memiliki tempat yang penting dalam masyarakat," papar Fatia.
Sarjana Ilmu Psikologi ini juga terbilang aktif berorganisasi semasa menjadi mahasiswi di Universitas Islam Indonesia. Ia aktif di organisasi seperti Pusat Informasi dan Konseling Mahasiswa (PIK-M Aushaf UII), menjabat Divisi Hubungan Masyarakat dan Divisi Media Komunikasi. Kemudian di AIKITE sebagai Internal Manager Sekretaris.
"Saya mengikuti freelance di Biro Corien Centre Bangka setelah selesai kuliah. Corien Centre adalah Lembaga Pengembangan Sumber Daya Manusia yang bergerak di bidang Pengembangan Diri, Psikologi, Outbound dan Family Gathering, Konseling, Les Private, Persiapan memasuki dunia kerja, Persiapan memasuki sekolah ikatan dinas, SBMPTN, CPNS, BINTARA, TNI dan Umroh," bebernya.
Fatia juga telah mendaftarkan diri S2 psikologi di UGM dan masih menunggu pengumuman terakhir pada Senin besok. Namun, saat ini dirinya fokus mengikuti tahapan seleksi masuk polisi.
"Tetapi saya sudah bertekad bahwa ini adalah kesempatan besar buat saya. Sehingga saya akan fokus untuk mempersiapkan diri dalam mengikuti tahapan seleksi masuk polisi," terangnya.
![]() |
Jika diterima menjadi anggota Polri, Fatia mengaku sudah siap dengan tantangan tugas di dalam dunia kepolisian. Oleh karena itu, ia akan terus belajar dan mencari solusi dalam memecahkan masalah maupun kendala yang ada ke depannya.
"Kendala pasti ada dan sudah saya pikirkan. Saya yakin bisa belajar untuk solusi apa yang akan dijalankan nanti untuk menyelesaikan masalah atau kendala tersebut," terangnya.
Karo SDM Polda Babel Kombes Yimmy Kurniawan menaruh harapan besar ke Fatia agar bisa lolos dan menjadi anggota Polri.
"Harapan kita sangat besar untuk Fatia dapat mengikuti tahapan seleksi ini dengan baik. Sehingga apa yang menjadi mimpinya dapat terwujud menjadi bagian dari Kepolisian Daerah Bangka Belitung," tutupnya.
(sun/mud)