Wisata cahaya dan karya seni kain Lumaroots menjadi salah satu destinasi baru di Palembang. Bahkan baru sepekan beroperasi, jumlah wisatawan yang datang ke tempat wisata yang berlokasi di Taman Wisata Alam Punti Kayu Palembang sudah mencapai lebih dari 700 pengunjung.
Project Manager Lumaroots, Elfan Abner Thanio Aziz menjelaskan sejak awal buka sampai sekarang, sudah ada ratusan pengunjung yang datang, baik dalam maupun luar kota Palembang.
"Dari awal buka setelah Lebaran, pengunjung yang datang ke sini itu sudah mencapai 700 pengunjung sampai sekarang ya," kata dia diwawancarai detikSumbagsel, Senin (22/4/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Elfan juga menjelaskan bahwa wisata edukasi yang mereka buat juga baru pertama kali ada di Palembang, sehingga minat pengunjung untuk datang keLumaroots juga cukup tinggi. Wisata edukasi ini bertajuk karya seni visual berupa cahaya dan kain.
"Mungkin karena ini wisata edukasi pertama yang mengusung tema seperti ini jadi minat pengunjungnya cukup tinggi," jelasnya.
Wisata edukasi Lumaroots ini menyajikan beberapa karya seni berupa seni cahaya dan kain yang dipadukan sehingga memiliki berbagai filosofi di dalamnya. Elfan menjelaskan tujuan dari wisata ini ialah lanjutan dari event sebelumnya yang telah dilaksanakan di Yogyakarta dengan tujuan mengedukasi pengunjung untuk lebih memahami diri sendiri sebagai manusia.
"Tujuan utama kita sebenarnya untuk edukasi, jadi pengunjung yang datang itu bukan cuma menikmati estetika yang dibuat, tetapi juga diharapkan dapat membawa pulang nilai-nilai yang ada di dalam Lumaroots ini," tukasnya.
Elfan menjelaskan Lumaroots ini adalah wisata yang mengajak pengunjung untuk melihat berbagai rangkaian karya seni dengan filosofi yang ada di setiap chapternya.
"Jadi Lumaroots sendiri itu mengajak pengunjung masuk dan melihat setiap chapter dengan memahami makna dari karya seninya tersebut." Tambahnya.
Elfan menyebut bahwa ada 7 karya seni yang bisa dinikmati pengunjung yang datang ke Lumaroots. Karya seni kain dan cahaya dengan filosofi yang dekat dengan manusia menjadi kunci utama perjalanan wisata ini.
"Di sini terdapat 7 instalasi yang memiliki filosofi berbeda-beda, dengan pemandu di setiap instalasi yang kami sediakan diharapkan pengunjung dapat memahami masing-masing chapter yang dijelaskan oleh pemandu kita," jelasnya.
Seniman Lumaroots, Franki menyebut ide yang dibuatnya itu berawal dari tema besar yang telah disepakati bersama timnya dan dieksekusi kepada karya seni yang ada di Lumaroots.
"Karena tema besar kita itu manusia dan kainnya akhirnya kita eksplor tentang kain dan apa hubungannya dengan manusia, lalu diaplikasikan ke beberapa chapter yang dibuat saat ini," ucapnya.
Salah satu pengunjung, Andika menyebut dirinya baru pertama kali datang dan terkesima dengan karya seni yang disajikan.
"Saya baru pertama kali datang ke tempat seperti ini dan saya merasakan pengalaman baru karena selama di Palembang belum pernah ada wisata semacam ini. Karya seninya menarik dan ini menjadi salah satu rekomendasi yang menarik," tukasnya.
Artikel ini ditulis oleh Achmad Rizqi Setiawan, peserta Program Magang Bersertifikat Kampus Merdeka di detikcom.
(dai/dai)