Tim dokter forensik mengungkapkan hasil pemeriksaan jenazah Yanto (48), buruh yang tenggelam dan hilang di Sungai Borang, Palembang. Hasilnya, ditemukan luka pada tubuh korban.
Spesialis forensik dr. Kristina Sihaloho mengatakan dari hasil pemeriksaan yang dilakukan terdapat beberapa luka di tubuh korban yang diduga berasal dari predator yang ada di sungai.
"Adapun setelah rangkaian pemeriksaan yang kami lakukan, kami dapatkan beberapa luka di tubuh korban, antara lain adanya luka robek pada leher bagian depan, luka robek pada tungkai kaki kanan juga pada kaki, setelah kami rinci luka robek merupakan luka robek oleh karena predator yang ada di sungai, bisa karna gigitan biawak," katanya, Minggu (14/4/2024).
Kristina menjelaskan, penyebab pasti kematiannya adalah karena tenggelam sehingga menyebabkan terhalangnya udara yang masuk ke dalam pernapasan.
"Artinya luka tersebut didapatkan saat korban sudah meninggal seperti itu, untuk penyebab pasti kematiannya adalah karena tenggelam yang menyebabkan terhalangnya udara masuk ke dalam pernapasan akibat terhirupnya air yang menjadikannya tenggelam," jelasnya.
Dari hasil pemeriksaan tersebut diperkirakan lama kematian korban adalah sekitar 3-5 hari.
"Perkiraan lama kematian pada korban tenggelam ini adalah 3-5 hari, pemeriksaan pada korban tenggelam ini kami lakukan pemeriksaan luar sesuai dengan permintaan penyidik," ungkapnya.
Sebelumnya, Kapolsek Sako Kompol M. Aidil mengatakan, setelah dilakukan pencarian tim gabungan selama 4 hari terhadap korban tenggelam yang dimulai dari tanggal 11-14 April, korban baru ditemukan pada hari ke-4.
Kata dia, pencarian yang didapati informasi dari masyarakat bahwa diduga ditemukan orang tenggelam di sekitar sungai kenten.
"korban ditemukan pada hari ini (Minggu) pukul 11.00 WIB. Ditemukan oleh masyarakat di bantaran Sungai Kenten yang menginformasikan kepada kita," katanya.
Selanjutnya korban dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara, Palembang, untuk dilakukan pemeriksaan terkait penyebab kematian korban.
"Dari pihak keluarga berkeberatan untuk dilakukan autopsi sehingga hanya akan dilakukan pemeriksaan luarnya saja," ungkapnya.
Artikel ini ditulis oleh Amir Yusuf, peserta program Magang Merdeka Bersertifikat Kampus Merdeka di detikcom
(csb/csb)