4.383 Personel Gabungan Siap Amankan Mudik Lebaran 2024 di Lampung

Lampung

4.383 Personel Gabungan Siap Amankan Mudik Lebaran 2024 di Lampung

Tommy Saputra - detikSumbagsel
Kamis, 04 Apr 2024 09:00 WIB
Sebanyak 4.383 personel gabungan akan disebar dalam Operasi Terpusat Krakatau 2024, untuk pengamanan mudik Lebaran. Ribuan personel tersebut akan ditempatkan di posko yang tersebar di beberapa wilayah Lampung.
Personel gabungan untuk mudik Lebaran 2024 di Lampung/Foto: Tommy Saputra/detikSumbagsel
Bandar Lampung - Sebanyak 4.383 personel gabungan akan disebar dalam Operasi Terpusat Krakatau 2024, untuk pengamanan mudik Lebaran. Ribuan personel tersebut akan ditempatkan di posko yang tersebar di beberapa wilayah Lampung.

Kapolda Lampung Irjen Helmy Santika mengatakan Operasi Terpusat Krakatau 2024 akan berlangsung selama 13 hari. Mulai 4 April 2024 hingga 16 April 2024.

"Dalam operasi ini, ada 4.383 personel gabungan terlibat pengamanan mudik dan telah dipersiapkan 5.784 pos. Yang terdiri dari 3.772 pos pengamanan, 1.532 pos pelayanan, dan 480 pos terpadu dalam rangka pelayanan dan pengamanan utamanya pada jalur-jalur rawan seperti kemacetan, kecelakaan, kriminalitas, dan bencana alam, serta di pusat-pusat keramaian," kata Helmy, Rabu (3/4/2024).

Pihaknya bersama stakeholder terkait juga sudah memetakan 9 titik rawan bencana, 45 titik rawan kecelakaan, dan 36 titik rawan kemacetan pada jalur mudik Lebaran 2024 di Lampung. Ia ingin pos-pos yang didirikan mampu memberikan pelayanan prima dan pengamanan optimal.

Polri bersama Kementerian Perhubungan dan Kementerian PUPR juga kembali mengeluarkan Surat Keputusan Bersama, tentang Pengaturan Lalu Lintas Jalan serta Penyeberangan Selama Masa Arus Mudik dan Arus Balik Angkutan Lebaran 2024/1445 Н.

Kebijakan itu diharapkan mampu mendukung keamanan, keselamatan, ketertiban, kelancaran, dan kenyamanan arus lalu lintas melalui pengaturan operasional angkutan barang, Sistem One Way dan Contra Flow, penerapan ganjil genap, ketentuan penyeberangan, delaying system dan buffer hingga penundaan proyek konstruksi.

"Pahami dan implementasikan SKB ini secara presisi di lapangan, serta sosialisasikan kepada masyarakat," terangnya.

Terkait penggunaan jalan tol dan jalur arteri, Helmy menambahkan, petugas gabungan siap memberikan jaminan Kamseltibcar lantas kepada masyarakat. Termasuk memeriksa kesiapan infrastruktur dan moda transportasi yang akan digunakan masyarakat, reduksi faktor-faktor potensi kerawanan dan sumbatan di jalan raya, terapkan rekayasa lalu lintas secara terukur dan terkoordinasi.

"Apabila masyarakat merasa khawatir terdapat gangguan kejahatan dalam perjalanannya, kami telah menyiapkan pengawalan kepolisian untuk memberikan rasa aman," tutupnya.


(sun/mud)


Hide Ads