ABK kapal jukung yang hilang usai meledak di Sungai Musi Palembang ditemukan tewas. Pria bernama Endut (25) itu ditemukan tewas oleh tim SAR sekitar 300 meter dari lokasi tenggelam.
Penemuan mayat Endut itu pun dibenarkan oleh Kepala Basarnas Sumsel Raymond Konstantin. "Iya benar, korban atas nama Endut sudah kita temukan dalam keadaan meninggal dunia," katanya dikonfirmasi detikSumbagsel, Rabu (3/4/2024).
Sebelum Endut ditemukan, katanya, tim melakukan pencarian hari kedua terhadapnya. Sekitar pukul 10.30 WIB korban ditemukan mengapung dalam keadaan meninggal dunia tak jauh dari lokasi awal kejadian atau sekitar 300 meter.
"Selanjutnya korban dievakuasi dan dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara Palembang guna dilakukan proses lebih lanjut. Dengan ditemukannya korban maka operasi SAR dinyatakan selesai dan ditutup, semua unsur SAR yang terlibat dalam proses pencarian dikembalikan ke satuannya masing-masing dengan ucapan terima kasih," jelasnya.
Sebelumnya, Tim SAR gabungan lakukan pencarian korban bernama Endut (25) yang merupakan ABK kapal jukung yang terbakar. Endut menghilang saat kapal jukungnya meledak dan terbakar di Sungai Musi.
Kepala Kantor Basarnas Palembang Raymond Konstantin mengatakan bahwa pihaknya mendapatkan informasi peristiwa terjadi pada Selasa (2/4/2024) pukul 01.00 WIB di Sungai Musi. Tepatnya di kawasan 3-4 Ulu, Kecamatan Seberang Ulu (SU) I, Palembang.
"Setelah mendapat informasi tersebut, kami langsung mengirimkan satu team Rescue Kantor Basarnas Palembang lengkap dengan peralatan SAR air dan berangkat menuju lokasi kejadian guna melakukan pencarian terhadap korban," katanya pada Selasa (2/4/2024).
Raymond mengatakan berdasarkan informasi yang didapat, kejadian berawal saat kapal jukung Bintang Kejora dengan awak kapal berjumlah 4 orang membawa muatan minyak jenis pertalite dan solar sedang mengisi bahan bakar minyak (BBM) di SPBB apung 3-4 Ulu pada sore hari.
"Namun setelah mengisi BBM, kapal jukung tersebut tetap bersandar di SPBB Apung hingga malam hari. Tiba-tiba sekitar pukul 21.15 WIB kapal jukung tersebut meledak dan terbakar," jelasnya.
Ledakan tersebut mengakibatkan 2 orang crew atas nama Dedi (32) dan Krisno (22) mengalami kritis, 1 orang nakhoda bernama Askolani (60) meninggal dunia, dan 1 orang atas nama Endut dinyatakan hilang.
(des/des)