Bansos dan Dukungan Jokowi Disebut Tambah 26 Juta Suara untuk Prabowo

Nasional

Bansos dan Dukungan Jokowi Disebut Tambah 26 Juta Suara untuk Prabowo

Anggi Muliawati, Brigitta Belia Permata Sari - detikSumbagsel
Senin, 01 Apr 2024 15:00 WIB
Sidang MK pada Senin (1/4/2024)-(Anggi/detikcom)
Foto: Sidang MK pada Senin (1/4/2024)-(Anggi/detikcom)
Jakarta -

Ahli dari tim Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar mengungkapkan adanya tambahan puluhan juta suara untuk Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka dalam Pilpres 2024. Hal ini disebut karena faktor dukungan Presiden Joko Widodo dan bantuan sosial (bansos).

Dilansir detikNews, ekonom Universitas Indonesia (UI) Vid Adrison yang menjadi ahli dari kubu Anies-Muhaimin mengatakan ada tambahan hingga 26 juta suara.

"Dengan memperhitungkan berapa total DPT, per provinsi dan berapa tambahan dukungan yang diperoleh dari dukungan Presiden dan bansos, maka diestimasi sekitar ada tambahan 26 juta suara (26.615.945)," kata Vid dalam sidang sengketa Pilpres 2024 di Mahkamah Konstitusi, Senin (1/4/2024).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Diketahui Prabowo-Gibran mendapatkan 96.214.691 suara berdasarkan hasil rekapitulasi penghitungan KPU. Vid berpendapat tanpa adanya dukungan Jokowi dan bansos, Prabowo-Gibran sejatinya hanya mendapat 69.598.746 suara dari total DPT 164.227.475.

Angka itu, kata Vid, tidak jauh berbeda dengan hasil survei Chart Politika pada 4-11 Januari 2024 lalu. Saat itu, hasil survei menunjukkan suara Prabowo-Gibran ada di kisaran 42 persen.

ADVERTISEMENT

Kemudian selama masa kampanye, lanjut Vid, Presiden Jokowi turun mengunjungi setidaknya 30 kabupaten/kota untuk memerikan bansos. Terhitung mulai 22 Oktober 2023 hingga 1 Februari 2024. Dari catatan tim AMIN, 50 persen kabupaten/kota itu berada di Jawa Tengah. Tim AMIN mencatat total bantuan mencapai sekitar Rp 347,2 miliar.

Menurut Vid, kunjungan Jokowi membagikan 44 jenis bansos itu berdampak besar untuk suara Prabowo-Gibran.

"Kunjungan Jokowi efektif meningkatkan suara Prabowo di 2024. Ada bukti menunjukkan kunjungan Prabowo 2024 menurunkan perolehan suara Ganjar. Kunjungan Prabowo tidak berdampak pada suara Anies. Kunjungan Prabowo 2024 dan suara Jokowi itu semakin memperbesar kenaikan suara Prabowo. Estimasinya di 30 kota ini sekitar 0,1 juta," imbuhnya.

Tanggapan Pihak Prabowo-Gibran

Ketua Tim Pembela Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka, Yusril Ihza Mahendra pun mempertanyakan pernyataan Vid Adrison tersebut. Menurutnya tidak ada masalah apabila Jokowi memang mendukung Prabowo-Gibran.

Kata Yusril, pasangan calon lain juga didukung oleh tokoh-tokoh yang memiliki pengaruh besar. Seperti Megawati Soekarnoputri.

"Bahwa petahana, atau calon yang didukung oleh petahana akan mendapatkan suara lebih dibanding calon lain? Bagaimana ahli dapat menerangkan kekalahan Megawati dengan SBY, dan Pilpres 2024?" tanya Yusril.

Dia juga mengatakan apabila figur lain menjadi presiden dan mendukung paslon lain, apakah otomatis suara calon lain itu akan meningkat karena faktor figur tersebut.

"Kalau memang kesimpulan ini berlaku, apakah hanya satu faktor kebetulan, Jokowi yang jadi presiden dan dia mendukung pasangan Prabowo-Gibran dan memperoleh suara lebih. Seandainya sekarang yang jadi presiden Jusuf Kalla, yang mendukung Anies-Muhaimin, berarti calon itu akan peroleh suara lebih di pilpres sekarang? Seandainya lagi, yang jadi presiden Megawati, maka Ganjar-Mahfud akan dapat suara lebih berdasarkan saudara, apa masalahnya persidangan sekarang ini dengan pendapat saudara itu? Ada sesuatu yang salah atau tidak?" lanjutnya.

Hal itu kemudian dijawab oleh Vid. Dia menegaskan memang ada dampak dari kunjungan Jokowi terhadap perolehan suara Prabowo. Dia membandingkan dengan Pilpres 2014 di mana tidak ada petahana yang maju, sehingga tidak terjadi seperti Pilpres 2024.

Sementara dibandingkan Pilpres 2019, saat itu perolehan suara Prabowo berbeda dengan yang diperolehnya sekarang. Menurut Vid, suara Prabowo saat ini adalah refleksi suara Jokowi pada 2019.

"Karena ada pandangan dari masyarakat bahwa 02 didukung oleh Presiden Jokowi. Hasilnya memang signifikan jadi ada unsur fanatisme," ujarnya.




(des/des)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads