Bangkai Ayam yang Kotori Sungai Mura Ternyata Capai Ribuan Ekor

Sumatera Selatan

Bangkai Ayam yang Kotori Sungai Mura Ternyata Capai Ribuan Ekor

Reiza Pahlevi - detikSumbagsel
Jumat, 29 Mar 2024 16:39 WIB
Polisi cek lokasi ribuan bangkai ayam potong mengapung di sungai Mura.
Penampakan bangkai ayam di sungai Mura (Foto: Dok. Polres Musi Rawas)
Musi Rawas -

Bangkai ayam yang mencemari sungai Musi Rawas ternyata jumlahnya mencapai ribuan ekor. Hewan ternak itu diduga mati akibat pemadaman listrik, lalu dibuang ke sungai.

Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan (DKPP) Sumatera Selatan (Sumsel) baru mendapat informasi adanya ribuan ayam yang mati di sungai di Musi Rawas, Sumatera Selatan. Informasi sementara ayam-ayam itu mati karena pemadaman listrik.

"Info yang mati ada 7.000 ekor. Indikasi keterangan yang didapat karena adanya pemadaman listrik," ujar Kepala DKPP Sumsel, Ruzuan Effendi saat dikonfirmasi Jumat (29/3/2024).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurutnya, ayam yang mati mengapung di bagian hulu dan hilir sungai di Desa Sungai Pinang, Kecamatan Muara Lakitan itu sudah 2 hari atau sejak Kamis (28/2).

"Dari keterangan sudah 2 hari di sungai, untuk laporan lengkapnya nanti disusulkan," jelasnya.

ADVERTISEMENT

Ia menduga, peternak ayam itu memakai pola ternak close house. Kondisi itu membuat peternak sangat bergantung pada blower dari listrik untuk menyalakannya

"Itu kan tertutup, jadi harus pakai blower, jadi kalau mati lampu blower tidak hidup dan bisa membuat ayam mati. Kecuali jika usaha ternak ayam masih dalam bentuk open house, masih terbuka tidak butuh blower," ungkapnya.

Ia tidak mengetahui, apakah peternak itu memiliki genset atau tidak. Namun, untuk antisipasi pemadaman listrik seharusnya pengusaha memiliki genset.

"Usaha ini sangat tergantung blower. Kita belum tahu pasti kendala mereka, tapi seharusnya mereka punya genset," jelasnya.

Dirinya juga masih menunggu langkah apa yang akan diambil pihak terkait di daerah. Apakah akan dilakukan pengangkatan ayam-ayam tersebut untuk dikuburkan ke tanah atau seperti apa.

"Ini ranahnya mereka yang ada di daerah, saya belum tahu akan diapakan. Di lokasi sudah ado polisi, pihak Dinas Lingkungan Hidup, Dinas Peternakan dan lain-lain," tukasnya.




(mud/mud)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads