Sejarah Banyuasin: Asal Usul, Fakta-Fakta, Budaya

Sejarah Banyuasin: Asal Usul, Fakta-Fakta, Budaya

Bagus Nugroho - detikSumbagsel
Kamis, 28 Mar 2024 03:00 WIB
Desa Wisata Sungsang, palembang
Foto: Desa Wisata Sungsang di Banyuasin yang menjadi lokasi wisata (Raja Adil Siregar/detikcom)
Banyuasin -

Banyuasin merupakan salah satu Kabupaten hasil pemekaran dari Kabupaten Musi Banyuasin yang ada di Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel). Banyuasin juga mendapatkan penghargaan sebagai Kabupaten/Kota dengan produktivitas pertanian tertinggi di Indonesia. Hal ini dibuktikan dengan berhasil masuk posisi 5 besar produktivitas tertinggi.

Banyuasin juga memiliki tradisi-tradisi unik seperti tradisi timbang kepala kerbau dan masih banyak lagi. Berikut detikSumbagsel rangkum sejarah Banyuasin, asal usul, fakta, dan budaya yang ada di sana.

Asal Usul Banyuasin

Dilansir laman resmi Pemerintah Kabupaten Banyuasin, Banyuasin dibentuk atas pertimbangan mengenai pesatnya perkembangan serta kemajuan pembangunan di Provinsi Sumsel umumnya dan khususnya di Kabupaten Musi Banyuasin yang oleh aspirasi masyarakat guna meningkatkan penyelenggaraan pemerintahan pelaksanaan pembangunan, dan pelayanan guna menjamin kesejahteraan masyarakat.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Status daerah yang sebelumnya bergabung dengan Kabupaten Musi Banyuasin kini berubah menjadi kabupaten tersendiri yang memerlukan penyesuaian, peningkatan maupun pembangunan sarana dan prasarana diperlukan untuk mendukung terselenggaranya roda pemerintahan.

Fakta-Fakta Banyuasin

1. Bahasa Musi

Dikutip detikEdu, bahasa Musi adalah dialek yang digunakan masyarakat di sebagian wilayah Sumsel dengan penutur asli berjumlah 3,1 juta orang. Bahasa ini dituturkan di banyak wilayah Kabupaten Sumsel, salah satunya Kabupaten Banyuasin.

ADVERTISEMENT

2. Produktivitas Pertanian Tertinggi

Dikutip laman resmi Kabupaten Banyuasin, pemerintah daerah tersebut mendapatkan penghargaan produktivitas pertanian tertinggi tahun 2021-2022. Penghargaan ini diberikan kepada Kabupaten Banyuasin karena telah menjadi salah satu dari 17 Kabupaten/Kota di Sumsel dengan produktivitas tertinggi di tahun 2021-2022 serta masuk ke dalam 5 besar produktivitas tertinggi.

3. Pariwisata Menarik di Daerah Sungsang

Dikutip laman resmi Disporapar Banyuasin, Sungsang termasuk salah satu daerah di Sumatera Selatan yang berada di Kabupaten Banyuasin. Kelebihan daerah ini adalah melimpahnya hasil laut dan pemandangan yang indah terutama pada bulan Oktober-Desember. Kekurangannya adalah susah untuk dapat mengakses tempat ini, perlu naik transportasi sungai ataupun laut dan memakan waktu lama.

Adapun daftar nama tempat yang menjadi daya tarik di daerah ini yaitu:

  • Pada desa Sungsang I ada namanya Kampung Nelayan, dengan daftar kuliner, homestay, objek swafoto, pelelangan ikan, udang, dan ikan khas Sungsang lainnya.
  • Desa Sungsang II ada namanya Pulau Keramat, Pulau Alangan Tikus, Makam Religius, Wisata Pantai Pesisir dan lain-lain.
  • Desa Sungsang III ada Rumah Oleh-Oleh, Makam Buyut Moneng, Eduwisata Seni Budaya Sungsang dan lain-lain.
  • Desa Sungsang IV ada kuliner khas, homestay, wisata religi malam KH. Mesir, kapal pesiar dan lain-lain.

Budaya Banyuasin

Ada dua tradisi banyuasin yang harus diketahui.

1. Timbang Kepala Kerbau

Timbang kepala kerbau adalah salah satu tradisi dalam acara pernikahan yang ada di Pangkalan Balai, ibu kota Kabupaten Banyuasin dan sekitarnya. Tradisi ini unik karena memberikan makna pesan yang cukup besar bagi warga. Tradisi ini dilakukan oleh orang tua sebagai ucapan syukur mengenai keberhasilan anaknya hingga menikah.

Orang tua akan menyembelih kerbau untuk menjamu kerabat serta undangan yang hadir dalam pernikahan anaknya. Kepala kerbau yang telah disembelih digantung pada satu bentang tiang vertikal. Disamping gantungan kepala kerbau dibuat tempat duduk dan selanjutnya mempelai akan duduk dan diayun.

2. Tradisi Serambe

Serambe merupakan tradisi lisan yang merupakan sastra tutur dan sudah ada sejak ratusan tahun lalu sampai sekarang masih lestari. Serambe berupa tembang yang menidurkan anak atau pengantar tidur. Seiring dengan berjalannya waktu Serambe kini juga menjadi sebuah seni pertunjukan.

3. Ngundang

Dilansir laman resmi Kabupaten Banyuasin, Ngundang merupakan adat istiadat bagi masyarakat Banyuasin yang akan mengadakan acara hajatan dengan cara mendatangi rumah sanak keluarga serta tetangga satu per satu untuk memberi kabar bahwa akan ada acara hajatan.

Itu tadi sejarah Banyuasin, asal-usul, fakta-fakta, dan budaya. Semoga bermanfaat ya detikers!

Artikel ini ditulis oleh Bagus Rahmat Nugroho, peserta Magang Merdeka Bersertifikat di detikcom.




(dai/dai)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads