Riko Sanjaya (20), ABK KM Surya Hasil Laut-22 Bangka yang dilaporkan terjatuh usai kapalnya meledak dan terbakar ditemukan tewas. Korban ditemukan mengapung berjarak satu nautical mile dari lokasi awal.
Riko dilaporkan terjatuh dari kapal di Perairan Pulau Dua Tanjungpinang, Kepulauan Riau, pada Kamis (21/3). Sedangkan, jasad korban ditemukan oleh tim SAR gabungan, Minggu (24/3/2024).
"Korban inisial RS berhasil ditemukan dalam keadaan meninggal dunia oleh KM Surya Baru Satu yang turut bersama-sama Tim SAR Gabungan melakukan pencarian," ungkap Kepala Basarnas Babel, I Made Oka Astawa kepada detikSumbagsel, Minggu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut Oka, korban ditemukan dalam keadaan mengapung pada koordinat 01Β° 01.975'S 105Β° 38.522'E tepat pukul 12.17 WIB. Tim SAR yang saat itu sedang melakukan pencarian mendatangi lokasi untuk mengevakuasi korban.
"Tim langsung merapat ke lokasi penemuan dan dievakuasi ke Pelabuhan Tanjung Gudang, Belinyu lalu menuju ke rumah duka di Pangkalbalam, Kota Pangkalpinang," ujarnya.
Dengan ditemukannya korban, operasi SAR gabuangan tersebut kemudian resmi ditutup. Tim SAR yang tergabung di antaranya, Rescuer Kansar Tanjungpinang, Kansar Pangkalpinang, Ditpolairud Polda Babel, Polairud Polres Bangka, Laskar Sekaban, termasuk keluarga dan rekan korban.
Kronologi Kapal Meledak hingga Terbakar
Sebelumnya, pada Kamis (21/3) Riko Sanjaya (20) bersama delapan orang lainnya, termasuk nahkoda berangkat dari Perairan Malaysia. Mereka hendak mengantarkan hasil tangkapan ikan ke Pelabuhan Pangkalbalam, Kota Pangkalpinamg, Pulau Bangka.
Para ABK tersebut adalah Sapriyadi, Suwoko, Nur Effendi, Hasbi, Riodi Pilman dan Jamal. Kemudian nakhoda bernama Supeno dilaporkan tewas dalam insiden ini dan berhasil dievakuasi bersama keenam ABK lainya. Sedangka Riko Sanjaya jasadnya baru ditemukan hari ini.
Namun saat belayar tepatnya di Perairan Pulau Dua Tanjungpinang, Kepulauan Riau, kapal mereka mengalami masalah, yakni pipa BBM tangki bocor dan meledak hingga membakar kapal tersebut.
Menurut pengakuan ABK yang selamat, kejadian itu tidak berlangsung lama, sekitar 10 menit. Enam ABK langsung terjun ke laut. Namun nahas, nakhoda tewas dan Riko hilang usai terjatuh ke laut.
"Terjadi kebocoran pipa BBM menyemprot ke knalpot mesin hingga menimbulkan kobaran api yang besar. Kejadian sangat singkat kurang lebih 10 menit," kata Oka menjelaskan hasil pengakuan ABK selamat kepada Polair.
Enam ABK yang selamat ini sempat terombang-ambing di laut lepas selama 1 jam lebih, hingga kemudian berhasil diselamatkan kapal yang melintas. Kapal penyelamat itu adalah KM Surya Baru Satu, yang juga berhasil menemukan Riko.
Kapal ini datang setelah menerima sinyal Suar yang dinyalakan nakhoda sebelum tewas. Kemudian 6 ABK dan nakhoda kapal yang telah tewas dievakuasi ke daratan.
"Berdasarkan keterangan dari awak kapal kepada Polair, mereka sempat terapung sekitar 1 jam lebih. Baru kemudian diselamatkan KM Satria Jaya Baru 1, termasuk nakhoda kapal yang meninggal dunia (kondisinya terapung diikat tali)," jelasnya.
Singkap cerita, tim SAR yang mendapat laporan pada, Jumat (22/3) dan langsung melakuan pencarian. Meskipun terkendali cuaca atau ombak ekstrem, korban hilang atas nama Riko Sanjaya (20) berhasil ditemukan.
(csb/csb)