Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jambi menyediakan dana sebesar Rp 2,2 triliun untuk memenuhi kebutuhan penukaran uang pecahan kecil selama Ramadan dan jelang Idul Fitri 1445 Hijriah. Jumlah tersebut meningkat 9% dibanding tahun sebelumnya yang tercatat Rp 2,03%.
Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Jambi, Warsono mengatakan permintaan kebutuhan uang memang meningkat tajam selama Ramadan dan Lebaran tahun ini.
"Yang membuat meningkatnya kebutuhan uang tahun ini pertama soal aktivitas ekonomi sangat tinggi dan konsumsi masyarakat meningkat. Secara tradisi berbagi yang dilakukan masyarakat sangat marak dilakukan, sehingga dengan Ramadhan ini kebutuhan uang tunai pastinya sangat tinggi," kata Warsono, Selasa (19/3/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dalam memenuhi kebutuhan uang selama Ramadan dan Idul Fitri, kata Warsono, Bank Indonesia Kanwil Jambi pun resmi meluncurkan Kick Off Program Semarak Rupiah Ramadhan dan Berkah Idul Fitri (Serambi) 2024.
Selain itu, Warsono juga menyebutkan total uang yang disediakan dalam tahun ini oleh Bank Indonesia bukan hanya untuk penukaran uang saja akan tetapi juga termasuk pelayanan di perbankan.
Tidak hanya itu, untuk mendukung layanan penukaran uang Rupiah bagi masyarakat, BI Perwakilan Provinsi Jambi juga bekerjasama dengan 12 bank yang menyediakan layanan penukaran uang Rupiah. Nantinya, kata dia, pelayanan penukaran uang rupiah ini dipusatkan di Gelanggang Olahraga (GOR) Kota Baru Jambi di Jalan H. Agus Salim, Paal Lima, Kota Jambi.
"Layanan kas keliling terpadu tersebut akan dilaksanakan pada pekan IV Maret (25-28 Maret 2024) dan pekan 1 April (1-4 April 2024)," ujar Warsono.
Untuk melakukan penukaran melalui layanan terpadu mobil kas keliling kata Warsono, masyarakat diharapkan terlebih dahulu memesan penukaran melalui Aplikasi PINTAR (Penukaran dan Tarik Uang Rupiah).
Dia menjelaskan, Bank Indonesia akan selalu senantiasa berupaya untuk meningkatkan kualitas program SERAMBI yang akan dilakukan setiap tahunnya.
"Saat ini, Bank Indonesia mengajak masyarakat ayo lebih mengoptimalkan pembayaran transaksi non tunai guna mendukung ekonomi dan keuangan digital," terang Warsono.
(dai/dai)