Golkar Sumatera Selatan (Sumsel) berkomitmen mengusung kader sendiri dalam Pemilihan Gubernur (Pilgub) Sumsel 2024. Kader itu harus bisa menyaingi Mawardi Yahya, eks kader Golkar yang lebih dulu mendeklarasikan diri maju di Pilgub berpasangan dengan Harnojoyo.
Setidaknya ada 5 nama yang masuk radar dan diusulkan untuk diseleksi dalam Pilgub nanti. Yakni Ketua DPD Golkar Sumsel Bobby A Rizaldi, Bupati Musi Rawas (Mura) Ratna Mahmud, Bupati Ogan Komering Ulu (OKU) Selatan Popo Ali, Mantan Ketua BPK Agung Firman, dan Wakil Bupati PALI Soemarjono.
Nama-nama itu masih bersifat dinamis. Yang jelas, Golkar 'ngotot' memajukan kadernya sebagai Calon Gubernur (Cagub) Sumsel.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Secepatnya Golkar akan konsolidasi, mengumpulkan tokoh-tokoh yang punya potensi dan prioritas. Tapi, kami akan utamakan kader untuk maju menjadi Cagub. Tidak mungkin juga partai sebesar Golkar tidak ikut Pilgub, harus adalah, malu kita kalau tidak ada," ujar Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) Golkar Sumsel Islan Hanura, Kamis (14/3/2024).
Menurutnya, setelah penyeleksian dilakukan Bappilu Golkar Sumsel, keputusan siapa yang dipilih akan ditentukan oleh DPP Golkar. Namun, dia memastikan siapa yang dipilih akan melihat potensi internal.
"Yang menurut layak akan kita dorong, tapi tidak menutup kemungkinan juga berkoalisi. Karena tidak ada 1 partai dalam Pileg lalu memenuhi syarat 20%, tidak ada yang raih 15 kursi. Golkar hanya 12 kursi sehingga harus koalisi dalam Pilgub nanti," ungkapnya.
Menurutnya, koalisi yang akan dibangun nanti kemungkinan tidak akan linier dengan koalisi di Pilpres. Pasti akan ada kepentingan daerah.
"Kalau simetris atau tidak dengan koalisi, saya rasa akan cair di daerah. Tidak ada masalah kalau di daerah," ungkapnya.
Dia juga berharap, tokoh nasional asal Sumsel seperti Kahar Muzakir dan lainnya ikut turun gunung membantu pemenangan Pilgub nanti. Sebab, pada periode yang lalu Golkar kalah di Pilgub melawan Herman Deru-Mawardi Yahya.
(des/des)