Tim Taman Safari-Pawang Dilibatkan Buru Harimau Serang Warga Lampung

Lampung

Tim Taman Safari-Pawang Dilibatkan Buru Harimau Serang Warga Lampung

Tommy Saputra - detikSumbagsel
Rabu, 13 Mar 2024 19:20 WIB
Harimau dan macan Tutul di taman safari
Ilustrasi (Foto: dikhy sasra)
Lampung Barat -

Tim Taman Safari Indonesia diterjunkan untuk membantu penangkapan harimau Sumatera yang telah menyerang warga di Kabupaten Lampung Barat. Tim Safari ini akan membantu tim satgas yang terdiri TNI-Polri, TNBBS dan BKSDA.

Kabid Humas Polda Lampung, Kombes Umi Fadillah Astutik mengatakan Tim Safari Indonesia ini terdiri 4 orang yang direncanakan tiba hari ini.

"Satgas pencarian harimau Sumatera ini akan dibantu oleh 4 orang dari Taman Safari Indonesia. Nantinya mereka ini akan membantu melakukan pencarian harimau tersebut," katanya, Rabu (13/3/2024).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tak hanya tim dari Taman Safari Indonesia, Umi menerangkan akan ada seorang pawang Harimau dari Ciamis.

"Ada juga nanti pawang Harimau dari Ciamis. Pawang memang mengusai dan paham soal Harimau, nah ini juga diharapkan bisa segera tertangkap dengan dibentuknya tim ini," ungkapnya.

ADVERTISEMENT

Umi melanjutkan, nantinya tim satgas ini akan dibagi menjadi dua tim dan akan menyisiri rute yang ditemukan jejak harimau tersebut.

"Masing-masing tim ini akan berjumlah 12 orang, total ada 2 tim. Nantinya tim ini akan masuk ke dalam hutan yang memang telah dipetakan dimana terdapat jejak harimau Sumatera ini. Tim juga akan memasang beberapa perangkap, semoga dengan adanya tim ini, Harimau tersebut segera bisa ditangkap," jelasnya.

Sementara, disinggung terkait perkembangan saksi yang diperiksa dalam kasus pembakaran Kantor Perlindungan dan Pelestarian Alam (PPA) TNBBS Resort Suoh, Umi menerangkan hingga hari ini total ada 6 saksi yang diperiksa.

"Untuk proses penyelidikan pembakaran Kantor PPA TNBBS ini tetap berjalan, ada 6 orang hingga hari ini yang diperiksa. Namun memang, saat ini Polres Lampung Barat masih berfokus untuk menangkap harimau Sumatera tersebut karena ditakutkan adanya korban lain," tandasnya.




(mud/mud)


Hide Ads