.webp)
Mukti Junianto, warga Pucangsawit, Kecamatan Jebres, Surakarta, hampir pasti lolos jadi anggota DPRD. Pria yang sehari-hari bekerja sebagai driver ojek online ini meraup 2.058 suara. Jadi salah satu caleg Partai Solidaritas Indonesia (PSI) dengan suara terbanyak.
Mukti lulusan SMK. Dia bekerja di Politeknik ATMI Surakarta di bagian pengelasan selama 15 tahun. Tahun 2019, Mukti terjun ke dunia politik. Bergabung menjadi relawan Pro Jokowi (Projo).
Sejak tak jadi pekerja las, Mukti jadi driver ojol. Selain itu, dia menerima panggilan mengelas. Juga membantu istri yang punya usaha binatu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ya menutup kebutuhan dengan penghasilan ketika diminta mengelas dan penghasilan istri. Penghasilan istri dari usaha laundry biasanya sekitar Rp 1,5 juta sampai Rp 2 juta," ungkap Mukti kepada detikJateng di rumahnya, Kamis (7/3/2024).
Pada pemilu kali ini, Mukti masuk PSI dan maju sebagai caleg di Dapil V Surakarta. Sempat ada pertentangan dari keluarga dan teman.
"Bapak bilang, pikirkan dulu. Politik kejam, kamu orang baru, orang tuamu siapa," kata Mukti mengutip pesan ayahnya.
Dapil Neraka
Mukti satu dapil dengan nama-nama besar. Ada anak Ketua DPC PDIP Surakarta, Rheo Fernandez, incumbent, dan lain-lain.
"Ya nggak berpikiran untuk kalah atau menang sih, ya udah kita jalan dulu nothing to lose gitu. Menang kalah pikir belakangan," ucap Ketua DPC PSI Jebres ini.
Bagaimana cara kampanye Mukti? "Saya mendekati suporter, sama membagikan kacamata baca untuk lansia," jelas Mukti.
Terpisah, Ketua DPW PSI Jawa Tengah yang sebelumnya Ketua DPD PSI Surakarta, Antonius Yogo, mengungkapkan Mukti merupakan sosok tangguh.
"Meski hanya lulusan SMK, meski tidak punya keuangan yang cukup, sekali lagi membuktikan bahwa dengan kerja keras, partai yang pas, dan jaringan yang banyak, bisa tembus kursi DPRD," kata Yogo.
Berdasarkan rekapitulasi KPUD, Mukti mendapatkan 2.058 suara. PSI mendapatkan 5 kursi DPRD. Salah satunya jadi 'milik' Mukti Junianto.
Mukti berencana mengambil komisi 4 bidang kesejahteraan rakyat. Dia ingin memastikan semata warga tidak mampu menerima bantuan.
"Saya maju karena ingin memastikan hal semua warga tidak mampu menerima bantuan pangan dan dan KIS (Kartu Indonesia Sehat). Makanya saya ambil di komisi 4," pungkas Mukti.
(trw/mud)
