Jokowi Sebut Indonesia Maju dalam 3 Periode ke Depan

Sumatera Selatan

Jokowi Sebut Indonesia Maju dalam 3 Periode ke Depan

Reiza Pahlevi - detikSumbagsel
Jumat, 01 Mar 2024 22:22 WIB
Presiden Jokowi saat pembukaan Muktamar IMM XX.
Presiden Jokowi saat pembukaan Muktamar IMM XX. (Foto: A Reiza Pahlevi)
Palembang -

Presiden Joko Widodo menyebut beberapa tahun terakhir lanskap politik dan ekonomi global akan mengalami perubahan. Hal itu akibat disrupsi teknologi dan perubahan interaksi sosial di media sosial.

"Kita tahu geopolitik global sangat sulit dikalkulasi, ekonomi global juga sama. Ketidakpastian itu akan sulit dikalkulasi dan dihitung. Namun, dalam posisi tekanan seperti itu justru peluang dan kesempatan kita untuk melompat itu ada," ujar Jokowi dalam Muktamar Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) XX di Dining Hall Jakabaring Sport City (JSC), Jumat (1/3/2024) malam.

Menurutnya, lembaga nasional dan internasional seperti IMF World Bank, Bappenas dan sebagainya sudah berhitung bahwa Indonesia memiliki kesempatan melompat jadi negara maju. Bahkan, ia menyebut Indonesia akan maju dalam 15 tahun ke depan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Indonesia memiliki kesempatan besar melompat menjadi negara maju dalam 3 periode kepemimpinan ke depan," ungkapnya.

Tetapi, tantangannya juga besar. Tidak ujug-ujug melompat begitu saja. Salah satu tantangan adalah soal hilirisasi. Dia mencotohkan, soal tembaga yang sudah 55 tahun diekspor dalam bentuk mentahan oleh PT Freeport.

ADVERTISEMENT

"Bayangkan saja, selama 55 tahun kita ekspor tembaga. Kita tidak tahu, apakah yang diekspor itu hanya tembaga atau ada emasnya. Oleh sebab itu, 9 tahun lalu saya paksa mereka mau membangun industri smelter," ungkapnya.

Menurutnya, tidak mudah membangun smelter karena selama ini Indonesia terlalu nyaman mengirim bahan mentah ke Jepang, Spanyol dan sebagainya.

"Kita kehilangan nilai tambah dan kesempatan kerja bagi anak bangsa," ungkapnya.

Kata Jokowi, pembelian saham 51% PT Freeport oleh BUMN, akan memudahkan program hilirisasi melalui pembangunan smelter.

"Insya Allah Juni 2024 industri smelter PT Freeport yang akan mengolah tembaga dan emas berton-ton akan beroperasi dan akan merekrut sekitar 15 ribu-20 ribu anak bangsa untuk bekerja. Nilai tambahnya juga akan meloncat," ungkapnya.

Ia menyebut, nilai ekspor mentahan selama ini nilainya hanya Rp 30-an triliun. Namun, jika smelter dibangun, ekspor bisa tercapai Rp 510 triliun.

"Ada yang bilang yang untung hanya perusahaan saja, tidak seperti itu. Karena dari lompatan rupiah tadi, kita bisa pungut pajak perusahaan, pajak karyawan, royalti, bea ekspor kita dapat dan PNBP juga dapat. Kalau kita ikut share, kita dapat deviden, besar sekali. Perusahaan dapat untung, negara juga terima income besar. Ini yang terus kita dorong," jelasnya.

Menurutnya, hilirisasi tidak hanya akan didorong pada industri tambang saja, tapi juga perkebunan, pertanian perikanan dan kelautan serta lainnya.

"Semuanya akan kita hilirisasikan agar dapat nilai tambah dan terbukanya lapangan pekerjaan," ujarnya.




(csb/csb)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads