Pertamina Dukung Penyelidikan Polisi Usai Gudang Solar Terbakar di Lampung

Lampung

Pertamina Dukung Penyelidikan Polisi Usai Gudang Solar Terbakar di Lampung

Tommy Saputra - detikSumbagsel
Rabu, 28 Feb 2024 22:40 WIB
Area Manager Communication, Relation & CSR Sumbagsel, Tjahyo Nikho Indrawan
Foto: Area Manager Communication, Relation & CSR Sumbagsel, Tjahyo Nikho Indrawan (Dok. Humas Patra Niaga Sumbagsel)
Bandar Lampung -

Pertamina Patra Niaga Regional Sumbagsel angkat bicara terkait kasus kebakaran gudang penimbunan BBM jenis Solar ilegal di Bandar Lampung. Pertamina mendukung penyelidikan yang dilakukan oleh pihak kepolisian terkait kasus tersebut.

Area Manager Communication, Relation & CSR Sumbagsel, Tjahyo Nikho Indrawan mengatakan Pertamina tidak terlibat dalam kegiatan tersebut.

"Pertamina memastikan bahwa tidak ada hubungan dengan gudang penyimpanan tersebut, dan mengimbau kepada masyarakat untuk tidak melakukan pengisian berulang dan menimbun karena BBM merupakan bahan berbahaya yang mudah terbakar," kata dia dalam keterangan resmi yang diterima detikSumbagsel, Rabu (28/2/2024).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Nikho menjelaskan Pertamina mendukung penyelidikan yang dilakukan oleh aparat penegak hukum dari kepolisian Polresta Bandar Lampung.

"Pertamina Patra Niaga Regional Sumbagsel mendukung sepenuhnya proses investigasi yang dilakukan oleh pihak kepolisian terkait insiden kebakaran gudang penyimpanan BBM di jalan Tirtayasa, Campang Raya, Kecamatan Sukabumi, Kota Bandar Lampung," ungkapnya.

ADVERTISEMENT

Atas peristiwa ini, Nikho menegaskan Pertamina berkomitmen akan terus mengawal ketat penyaluran BBM subsidi agar tepat sasaran.

"Kami berkomitmen terus mengawal ketat penyaluran dan penjualan BBM Subsidi agar tepat sasaran serta kami dengan tegas telah menginstruksikan kepada seluruh lembaga penyalur untuk dapat menyalurkan sesuai regulasi yang berlaku. Masyarakat juga diharapkan membeli BBM di outlet resmi Pertamina baik SPBU dan Pertashop yang terjamin kualitas dan keamanannya," jelas dia.

Dia juga menyarankan kepada masyarakat untuk melaporkan ke call center Pertamina jika menemukan kecurangan dalam pengisian BBM.

"Jika menemukan indikasi kecurangan, masyarakat dapat segera melaporkan kepada aparat penegak hukum, atau melalui Pertamina Call Center (PCC) 135," tandasnya.

Sebelumnya, warga menyaksikan kendaraan Pertamina keluar dari gudang penimbunan BBM sebelum terjadinya kebakaran. Menurut Erlan, mobil Pertamina itu keluar dari melalui gerbang gudang dengan terburu-buru sebelum terjadinya kebakaran.

"Semalem itu sebelum meledak dan terbakar, ada mobil Pertamina warna merah putih keluar tapi nggak tahu berapa muatannya. Nggak lama itu baru meledak terus api keluar besar," kata dia, Rabu (28/2/2024).

Namun menurut dia, warga setempat tidak mengetahui siapa pemilik gudang tersebut. Erlan menjelaskan sepengetahuan dia tempat tersebut digunakan untuk gudang rongsok.

"Kita juga nggak tahu kalau dijadikan tempat penimbunan, setahu kita di sini itu jadi tempat barang rongsok," terang dia.




(dai/dai)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads