Gagal di Pilgub 2020, Eks Bupati Sarolangun Kini Menatap Senayan

Jambi

Gagal di Pilgub 2020, Eks Bupati Sarolangun Kini Menatap Senayan

Ferdi Almunanda - detikSumbagsel
Senin, 26 Feb 2024 13:00 WIB
Mantan Bupati Sarolangun, Cek Endra
Foto: Mantan Bupati Sarolangun, Cek Endra (Dok. Istimewa)
Jambi -

Mantan Bupati Sarolangun Jambi, Cek Endra kini menjadi peraih suara terbanyak dari hasil Sistem Informasi Rekapitulasi Pilkada (SIREKAP) KPU. Bupati dua periode 2010-2022 itu kini meraih suara mencapai 57.197 dengan urutan pertama di DPR RI dapil Jambi.

Dilihat dari situs pemilu2024.kpu.go.id, pada Senin (26/2/2024), sekitar pukul 10.00 WIB. Suara Cek Endra ini baru diperoleh dari progress real count KPU sebesar 68,89%.

Meski hasil perolehan ini sifatnya masih sementara lantaran bukan merupakan hasil resmi. Akan tetapi, suara Ketua DPD Golkar Jambi ini mampu melewati suara para petahana lainnya di DPR RI.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Untuk suara Cek Endra ini kenapa menjadi peraih suara tertinggi DPR RI itu karena faktor pertama dia diuntungkan sebagai Ketua DPD Golkar Jambi, jadi saya bisa mengatakan bahwa yang bergerak ini adalah mesin partai politiknya, artinya dari seluruh ketua DPD dan DPC dari tingkat kabupaten/kota, hingga kecamatan semua bergerak," kata Pengamat Politik Jambi, Citra Darminto kepada detikSumbagsel, Senin (26/2/2024).

Dosen Fisipol Universitas Jambi ini juga mengatakan bahwa selama Cek Endra menjadi Ketua DPD I Golkar Jambi, secara otomatis seluruh tingkatan di bawahnya ikut bergerak memenangkannya. Apalagi itu merupakan cara kerja partai politik Golkar.

ADVERTISEMENT

"Jadi itu jadi keuntungan yang didapatkan oleh Cek Endra menuju DPR RI ini," ujar Darminto.

Tidak hanya itu, Darminto menyebut bahwa dalam pemilu legislatif 2024 ini berbanding jauh dari Pileg 2019 silam. Sebab saat Pileg 2019, tidak ada pertarungan sengit di dalam kandidat yang bertarung, bahkan tidak ada nama-nama berpotensi yang maju kala itu.

"Katakanlah waktu itu Gubernur Jambi periode 2010-2015 yaitu Hasan Basri Agus (HBA), pada pileg 2019 beliau sangat menguasai suara terbanyak hingga 200.291 suara. Namun kini 2024 itu berbeda, HBA memang dulu bisa menguasai full suara Sarolangun, tetapi adanya Cek Endra suara itu pastinya berubah jadi 50:50 lah, karena Cek Endra juga punya basis besar di Sarolangun sebagai bupati dua periode juga disana dan ini adalah faktor kedua buat suara Cek Endra banyak di DPR RI," terang Darminto.

Bahkan, faktor ketiga nama Cek Endra bisa melejit tinggi hingga menguasai suara caleg petahana lantaran Cek Endra masih mempunyai suara basis dalam Pilgub Jambi 2020 silam. Meski Cek Endra pernah tumbang di Pilgub Jambi saat itu, namun basis nya masih terjaga hingga perolehan suara itu masih ada.

"Ini tak bisa dipungkiri ya, karena ini tak bisa terlupakan juga lantaran Pilkada 2020 lalu dengan Pileg 2024 jaraknya tidak jauh-jauh sekali, sebagai petarung dalam Pilgub Jambi lalu, tentu nama Cek Endra masih dapat diingat dan terngiang dari kalangan masyarakat sebagai pendukungnya, hingga kembali lagi Cek Endra diuntungkan pula dari hal itu," ucap Darminto.

Darminto juga menjelaskan, keuntungan lainnya yang diraih Cek Endra di Pileg 2024 adalah karena banyaknya caleg baru bermunculan. Nama-nama kandidat baru yang tentunya merupakan anggota DPRD Jambi aktif serta mantan-mantan kepala daerah di Jambi juga membuat banyaknya nama-nama petahana yang merosot.

Bahkan, dengan banyaknya nama-nama potensial maju di Pileg 2024 ini juga menjadikan masyarakat Jambi lebih banyak pilihan. Apalagi, ini juga menjadi pileg yang dinilai merupakan dapil 'neraka' karena banyak para petarung yang bermunculan disana.

"Dengan bermunculannya nama-nama baru ini lah yang menjadikan masyarakat bisa banyak pilihannya, dan tentu pula kenapa banyak petahana suaranya merosot di DPR RI, ya bisa saja selama ini masyarakat tidak melihat banyak kontribusi para petahana itu saat duduk di DPR RI buat konstituen yang ada di Provinsi Jambi, bisa saja kan masyarakat banyak yang tidak merasakannya sehingga banyak yang mencoba dengan hal yang baru," jelas Darminto.

Kejenuhan yang dirasakan masyarakat terhadap para incumbent yang sudah berpuluh-puluh tahun menjabat sebagai wakil rakyat di Senayan juga menyebabkan banyaknya suara pendatang baru yang melonjak. Tentunya ini yang menjadikan banyak suara petahana yang merosot sehingga pendatang baru seperti Cek Endra kebagian untungnya.

"Dari banyak nya faktor yang membuat banyak suara Cek Endra, akan tetapi yang menjadikan faktor utama suara Cek Endra terbanyak tadi ialah mesin partai Golkar yang bergerak buat Cek Endra, itu tak bisa dipungkiri sehingga dapat memenangkan Cek Endra di Pileg 2024 ini adalah kewajiban," ucap Darminto.

Saat ini, yang diprediksi caleg yang dapat berpeluang lolos menuju Senayan selain Cek Endra tentu ada nama HBA dengan urutan kedua yang memperoleh 45.885 suara. Lalu urutan ketiga ada Edi Purwanto dari PDIP dengan 44.024 suara, kemudian urutan keempat A Bakri dari PAN dengan 41.074 suara kemudian selanjutnya disusul oleh nama-nama caleg lain seperti Elpisina dari PKB, Rocky Candra dari Gerindra, Hasbi Ansori dari NasDem, lalu Zulfikar dari Demokrat.

Namun perolehan suara ini masih dapat berubah-ubah. Suara caleg ini juga sifatnya sementara lantaran bukan merupakan hasil resmi. KPU akan melakukan penetapan hasil Pemilu secara resmi berdasarkan rekapitulasi pada 15-20 Maret 2024 mendatang.




(dai/dai)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads