PT KAI Divre III Palembang telah memetakan sebanyak 35 titik rawan bencana di wilayah operasinya selama musim penghujan tahun ini. Berbagai upaya sudah disiapkan, terutama petugas hingga alat material untuk siaga (AMUS).
Manager Humas KAI Drive III Palembang, Aida Suryanti mengatakan, pihaknya sudah melakukan upaya antisipasi cuaca ekstrem selama musim penghujan kali ini. Dari hasil pemetaan yang sudah dilakukan KAI, ada sebanyak 35 titik rawan bencana di sepanjang area perlintasan rel kereta api di wilayah operasinya.
"Ya dari hasil pemetaan kami, di wilayah operasi kita ada sekitar 35 titik rawan bencana, baik bencana banjir maupun longsor. Kita antisipasi juga jika ada pergerakan tanah atau jalur rel yang ambles," kata Aida kepada detikSumbagsel, Sabtu (17/2/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Aida menerangkan untuk mengantisipasi bencana di area perlintasan rel kereta api itu pihak KAI telah mengerahkan petugas untuk berjaga di daerah rawan bencana. Hal ini sebagai upaya mewujudkan perjalanan kereta api yang lancar serta menjaga keselamatan penumpang.
"Kami menyediakan petugas jaga daerah rawan, petugas pemeriksa jalur rel," kata dia.
Selain itu pihaknya juga sudah menyediakan AMUS untuk penanganan jika terjadi bencana. Aida menyebutkan terdapat beberapa alat berat yang disiagakan untuk mencegah bencana terjadi di lintasan kereta api.
"AMUS sudah disiagakan juga di resort jalan rel dan jembatan. Terdapat alat berat yang disiagakan berupa kereta perawatan jalan rel dan ekskavator," jelasnya.
Menurut Aida, proses pelayanan KAI tetap berjalan seperti biasa sampai saat ini. Namun pihaknya tetap selalu waspada akan potensi bencana di musim hujan.
"Pelayanan KAI tetap berjalan dengan normal dan selalu waspada terhadap gangguan operasional KA dengan melakukan langkah-langkah antisipasi di beberapa titik rawan bencana alam seperti longsor, amblesan, dan jembatan rawan," ujarnya.
(dai/dai)