Bawaslu Sumsel Temukan Amplop Berserakan di Palembang Diduga Money Politic

Sumatera Selatan

Bawaslu Sumsel Temukan Amplop Berserakan di Palembang Diduga Money Politic

Reiza Pahlevi - detikSumbagsel
Selasa, 13 Feb 2024 18:40 WIB
Ilustrasi money politics
Foto: Ilustrasi money politics oleh Basith Subastian
Palembang -

Bawaslu Sumatera Selatan (Sumsel) menerima sejumlah laporan terkait indikasi politik uang jelang Pemilu 2024. Laporan berasal dari Prabumulih dan Palembang. Bahkan Bawaslu Sumsel menemukan amplop berserakan diduga dari money politic dari caleg.

"Iya, aroma politik uang itu sudah ada. Laporan juga telah masuk dari Kota Prabumulih dan Palembang. Di Plaju, Kota Palembang kemarin kita langsung ke lokasi pembagian politik uang. Namun saat (petugas) sampai, sudah bubar. Hanya didapati amplop yang tidak berisi uang dan berserakan," ujar Ketua Bawaslu Sumsel, Kurniawan, Selasa (13/2/2024).

Saat dikonfirmasi ke sejumlah warga di lokasi, banyak yang tidak mengaku. Padahal Bawaslu sudah menerima informasi terkait dugaan politik uang itu. Namun sesuai dengan aturan, informasi yang diberikan seseorang itu sifatnya rahasia dan tidak bisa dibuka ke publik.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Informasi itu penting. Jika ada, sampaikan saja maka kita akan turun ke lapangan bersama Gakkumdu. Kalau hanya Bawaslu yang bergerak sulit, karena kita tidak ada kewenangan untuk tangkap tangan. Kewenangan ada di kepolisian dan Gakkumdu," ungkapnya.

Pihaknya akan mengoordinasikan temuan dan laporan tersebut bersama-sama, sehingga ketika ada temuan bisa langsung diambil tindakan.

ADVERTISEMENT

"Nanti jika ada informasi akan kita lakukan penindakan bersama Gakkumdu atau Kepolisian," ungkapnya.

Menurutnya, modus money politics atau politik uang saat ini memakai sistem per paket. Uang paket yang diberikan untuk mencoblos caleg di tingkat DPRD kabupaten/kota, provinsi dan DPR RI maupun DPD RI.

"Biasanya paket itu untuk legislatif, bukan titipan suara untuk capres-cawapres. Paketan uang kisarannya ratusan ribu Rupiah, bisa 2, 3 atau 4 paket (termasuk DPD RI). Hanya saja untuk membuktikan itu memang agak susah," ungkapnya.

Sebagai antisipasi serangan fajar itu, pihaknya telah melakukan sosialisasi kepada seluruh parpol peserta pemilu. Imbauan itu disebutnya juga telah disampaikan kepada seluruh caleg agar bisa kompetitif dalam pelaksanaan pemilu nanti.

"Kita hari ini juga melakukan antisipasi dengan keliling dan patroli, minimal untuk pencegahan. Sebab, ketika pengawas datang biasanya para timses yang coba memberi uang langsung lari," tukasnya.




(dai/dai)


Hide Ads