Penertiban alat peraga kampanye (APK) ternyata tak semudah yang dibayangkan. Sejumlah petugas penertiban APK di Musi Banyuasin, Sumatera Selatan (Sumsel) harus berjuang menghadapi banjir dan derasnya arus sungai demi menuntaskan tugasnya.
Seperti diketahui, sebagian wilayah di Musi Banyuasin merupakan area perairan dan dataran rendah. Saat musim hujan, maka wilayah tersebut akan terendam banjir dan debit air sungai meningkat.
Namun semua itu tak menyurutkan para petugas gabungan penertiban APK. Mereka tetap kejar target menyelesaikan misi bersih-bersih APK yang ditenggat selama masa tenang pemilu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pejuang penertiban APK itu terdiri dari Panwascam, Panwaslu kelurahan/desa, Pengawas TPS di lokasi penertiban dan Bawaslu Muba. Mereka secara bertahap melakukan penertiban APK di beberapa lokasi banjir di Kecamatan Lais, yakni di Desa Danau Calau, Rantau Kroya, Teuk Kijing 1 dan Teluk Kijing 2.
Rico Roberto, Koordinator Divisi Penanganan Pelanggaran Bawaslu Muba mengatakan, semua tim harus menyelesaikan tugas penertiban APK selama masa tenang pemilu.
Mereka yang terjun ke lapangan itu merupakan warga di sekitar Kecamatan Lais. Mereka sudah mengenal medan dan kondisi wilayahnya. Hal itu yang membuat kegiatan penertiban berjalan dengan aman dan lancar.
"Tim yang terjun merupakan warga sekitar, dibantu oleh PTPS, Panwaslu kelurahan/desa dan Panwascam serta Bawaslu Muba. Meski begitu, kesulitan tetap ada seperti mereka terseret arus, terjatuh, bahkan harus berenang untuk mengambil APK. Tapi tidak ada korban jiwa," ungkapnya.
Dia menjelaskan Sungai Musi dalam beberapa hari terakhir pasang-surut dan membuat akses jalan banjir. Bahkan, tinggi debit air membuat luapan sungai hingga 1-2 meter.
Meski begitu, banjir tersebut tak membuat tim menghentikan tugas penertiban APK di desa-desa tersebut. Bahkan tidak hanya tim pria, namun juga ada tim perempuan yang ikut membantu menertibkan APK.
Walau dihadang berbagai tantangan itu, hingga hari ketiga semua tim dalam kondisi sehat dan diharapkan target pembersihan APK hari ini bisa selesai.
Rico mengatakan, penanganan penertiban itu terkendala fasilitas perahu. Bawaslu Muba tak memiliki perahu sehingga membuat tim di lapangan terpaksa melakukan penertiban APK dengan berjalan kaki.
"Jika Sungai Musi tidak pasang, mereka bisa memakai sepeda motor, tapi karena air sedang pasang mereka melaksanakan tugas dengan jalan kaki. Sementara perahu warga dipakai untuk mencari nafkah. Mau tidak mau, mereka menerjang banjir," ujar Rico.
Selain karena tak ada fasilitas, akses banjir itu tidak terjadi menyeluruh melainkan hanya di beberapa titik saja.
"Tidak ada akses lain, sehingga mereka melintasi jalan banjir itu. Pada dasarnya kita mengapresiasi kinerja tim di lapangan karena menjalankan tugas yang telah diberikan dengan sungguh-sungguh demi kelancaran Pemilu. Kita juga sudah informasikan kepada seluruhnya agar tetap safety melaksanakan tugas," jelasnya.
(dai/dai)