Satu korban hilang getek terbalik yang ditumpangi sekeluarga di Banyuasin, Sumatera Selatan (Sumsel), masih dicari tim SAR Gabungan. Korban diketahuu bernama Jamaludin (40).
Peristiwa getek terbalik itu terjadi di perairan sungai Musi, Dusun II, Desa Sejagung, Kecamatan Rantau Bayur, Kabupaten Banyuasin, Sumsel, pada Minggu (11/2/2024), sekitar pukul 14.30 WIB.
Kepala Badan SAR Nasional (Basarnas) Sumsel, Raymond Konstantin mengatakan, saat ini tim gabungan serta masyarakat melakukan pencarian terhadap Jamaludin mulai pagi tadi.
"Ini merupakan pencarian hari kedua terhadap korban (Jamaludin), di mana proses pencarian sudah kita mulai sejak pukul 07.00 WIB pagi tadi bersama dengan potensi SAR seperti TNI AL, Polairud BPBD Banyuasin dan masyarakat," katanya pada Minggu (11/2/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ia menjelaskan bahwa proses pencarian korban Jamaludin dilakukan dengan membagi Tim SAR gabungan menjadi dua regu Search and Rescue Unit (SRU).
"Regu pertama melakukan pencarian dengan cara penyisiran permukaan air menggunakan perahu karet, dan perahu masyarakat. Sedangkan regu kedua jika memungkinkan akan melakukan penyelaman di lokasi awal kejadian serta lokasi-lokasi yang dicurigai adanya korban," jelasnya.
Raymond berharap dengan adanya proses upaya pencarian ini, Jamaludin segera cepat ditemukan.
"Semoga dengan berbagai upaya ini korban dapat segera kita temukan," harapnya.
Diberitakan sebelumnya, perahu getek yang membawa satu keluarga oleng dan terbalik. Akibat kejadian itu, dua orang dilaporkan meninggal dan satu hilang.
Adapun korban meinggal yakni Anita (52), dan Susmala Fitri (50), sedangkan orang hilang bernama Jamaludin.
Kepala Basarnas Sumsel Raymond Konstantin mengatakan bahwa kejadian bermula saat keluarga korban hendak mengunjungi keluarganya di Dusun II, Desa Sejagung. Mereka mengendarai mobil dan kemudian melanjutkan perjalanan dengan getek milik keluarga.
Nahas, lanjutnya, di tengah perjalanan sekitar pukul 14.30 WIB getek yang ditumpangi hilang keseimbangan hingga terbalik. Olengnya kapal tersebut diduga karena arus deras dari sungai yang sedang pasang.
"Getek oleng lalu terbalik dan seluruh korban jatuh ke sungai. Dugaan sementara karena sungai sedang pasang jadi arusnya deras," jelasnya.
(csb/csb)