Polda Sumsel Akan Buru Ayah Iki atas Penelantaran Anak

Sumatera Selatan

Polda Sumsel Akan Buru Ayah Iki atas Penelantaran Anak

Prima Syahbana - detikSumbagsel
Selasa, 06 Feb 2024 13:30 WIB
Potret kehidupan Iki, bocah kelas 5 SD yang harus menghidupi nenek dan 3 adiknya di Palembang.
Foto: Iki, bocah Palembang yang harus banting tulang untuk hidupi 3 adiknya sedang bersiap untuk jual keripik keliling. (Rio Roma Dhoni)
Palembang -

Polda Sumatera Selatan (Sumsel) merespons ramainya berita Muhammad Rizky Aditya (11) alias Iki yang menjadi tulang punggung keluarga, menghidupi 3 adik dan neneknya. Ayah Iki, M Ferdi (31), akan diburu karena menelantarkan anak-anaknya.

Kasubdit PPA Ditreskrimum Polda Sumsel AKBP Raswidiati pertama-tama mengungkapkan keprihatinan atas apa yang dialami Iki saat ini. Dia berharap masa depan Iki akan lebih baik.

"Dengan usianya yang masih anak-anak tapi sudah memiliki tanggung jawab untuk nenek dan adik-adiknya, masa depannya bisa jauh lebih baik," kata AKBP Raswidiati dikonfirmasi detikSumbagsel, Selasa (6/2/2024).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurutnya, Polda Sumsel tak akan tinggal diam atas kasus ini. Polisi berjanji segera berkoordinasi dengan Dinas PPA dan KPAD Sumsel mencari jalan keluar agar Iki bisa menikmati masa kanak-kanak sebagaimana mestinya.

"Kami Polda akan berkoordinasi dengan Dinas PPPA Provinsi Sumsel dan KPAD untuk mencari solusi yang terbaik untuk anak ini demi kepentingan terbaik baginya," ungkapnya.

ADVERTISEMENT

Iki terpaksa menjadi tulang punggung keluarga setelah ayahnya, M Ferdi (31), kabur dua tahun lalu. Terkait itu, polisi juga akan memburu Ferdi karena dianggap menelantarkan Iki dan adik-adiknya. Pihaknya juga mempersilakan bila ada yang ingin melaporkan keberadaan ayah Iki.

"Bila ada laporan akan kami tindak lanjuti (memburu dan mencari keberadaan ayah Iki yang kabur)," jelasnya.

Sebelumnya diberitakan, bocah SD asal Palembang, Sumatera Selatan (Sumsel), bernama Muhammad Rizky Aditya (11) atau akrab disapa Iki harus bekerja banting tulang untuk menghidupi nenek dan tiga adiknya. Iki menjadi tulang punggung keluarga setelah ayahnya, M Ferdi (31), kabur dua tahun lalu.

Iki berjualan keripik keliling sejak ayahnya kabur karena arena sang ibu, Anita Sari, sakit-sakitan dan perlu pengobatan. Sang ibu meninggal dunia pada 24 Januari 2024.

Dia berjualan keripik keliling di sekitaran seberang Ulu II Palembang. Penghasilan yang dia dapat dia gunakan untuk hidup keluarganya sehari-hari, membayar kontrakan, hingga membeli obat ibunya.

Setelah ibunya meninggal pun, ia tetap mencari uang bahkan mengamen demi membiayai hidup nenek dan tiga adiknya yang masih kecil.

Hingga kini, rutinitas jualan keripik keliling masih dilakukan sepulang sekolah.

"Ibu Iki nggak ada lagi (meninggal dunia), kalau ayah sudah kabur sejak Iki masih kelas III. Iki biasanya mulai jualan dari pulang sekolah jam 12 siang sampai jam setengah 10 malam," kata Iki akhir pekan kemarin kepada detikSumbagsel.




(dai/dai)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads