Banjir di SMP Negeri 25 Palembang meluas. Para siswa diminta untuk belajar daring sementara waktu mencegah hal-hal yang tak diinginkan.
Kabid SMP Disdik Kota Palembang, Lukman Hakim terpaksa mendaringkan siswa-siswi untuk belajar di rumah. Hal itu dilakukan karena dikhawatirkan hewan melata berkeliaran saat banjir.
"Daring kita lakukan mulai hari ini, Jumat (26/1/2024), sampai air surut, keputusan ini terpaksa kami ambil karena takut banyak ular dan binatang lain masuk kelas saat banjir," katanya kepada detikSumbagsel Jumat (26/1/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lukman mengaku bahwa dirinya sudah mengecek beberapa SMP di wilayah Ulu Palembang. Namun, SMP N 25 Palembang lah yang paling parah. Di sekolah itu, lanjutnya, ketinggian air sudah mencapai 50 cm atau setinggi dengkul orang dewasa di dalam kelas.
"Kami sudah meninjau kondisi di SMP N 31, 36, 12, dan 25. Namun SMP 25 yang paling parah dan SMP yang lain hanya lapangan saja yang banjir," ungkapnya.
Sementara itu, Kepala Sekolah SMP Negeri 25 Palembang Fedwin Almuin Halim mengatakan bahwa anak-anak diberikan imbauan untuk belajar di rumah, namun guru-guru tetap datang ke sekolah.
"Yang daring hanya murid namun guru dan seluruh staf sekolah tetap hadir seperti biasa," katanya.
Fedwin berharap banjir ini kembali surut dan siswa-siswi bisa belajar dengan nyaman dan aman.
"Kami juga mengimbau orang tua untuk mengawasi anaknya di saat air sedang tinggi agar anaknya tidak berenang dan bermain air," ungkapnya.
(csb/csb)