Akademisi Universitas Bandar Lampung (UBL), Rifandy Ritonga memberikan pandangan terhadap debat ke empat cawapres yang berlangsung Minggu (21/1) malam. Menurut dia, debat yang tersaji dari masing-masing cawapres penuh dengan gimik.
Padahal, kata Rifandy, pelaksanaan debat baik capres dan cawapres semestinya menjadi penting untuk masing-masing calon dalam menampilkan program kerjanya.
"Debat capres dan cawapres adalah salah satu tahapan yang harus dilewati dalam konstelasi Pemilu Presiden dan Wakil Presiden. Pelaksanaan Debat ini masuk sebagai amanat undang-undang, tentu output dari pelaksanaan debat yang dilaksanakan sekarang ini sangat penting bagi masyarakat untuk tau apa yang dikerjakan nanti dan kebijakan apa yang nanti akan dilaksanakan. Sehingga setiap debat memiliki topik yang nantinya akan dijabarkan kepada masalah dalam konteks saat ini dan yang akan datang," kata Rifandy kepada detikSumbagsel, Senin (22/1/2024).
Dia mengatakan pada pelaksanaan debat keempat yang tersaji hanyalah gimik-gimik tidak jelas dari masing-masing kontestan.
"Saya melihat, debat semalam justru menggambarkan kenyataan yang tak selalu sesuai dengan harapan. Tidak ada poin penting dari solusi dan gagasan atas tema dan pertanyaan yang disuguhkan. Justru kita melihat debat cawapres kali ini penuh dengan perang gimik, menghilangkan makna sakral debat berargumentasi untuk kemajuan bangsa ini," urai Rifandy.
Rifandy menyayangkan atas kondisi yang terjadi. Menurut dia dengan subtema tentang Pembangunan Berkelanjutan dan Lingkungan Hidup, Sumber Daya Alam dan Energi, Pangan, Agraria, Masyarakat Adat, dan Desa, harusnya masing-masing calon bisa memaparkan program kerja untuk meyakinkan masyarakat.
"Tema tadi malam tentang Pembangunan Berkelanjutan dan Lingkungan Hidup, Sumber Daya Alam dan Energi, Pangan, Agraria, Masyarakat Adat, dan Desa, menurut saya menjadi tema yang sangat baik. Karena apa? Ini tema bersentuhan langsung dengan gerak masyarakat kita, sehingga kita berharap banyak suguhan debat ini berbobot dan bersubstansi terhadap penyelesaian masalah sesuai dengan tema. Karena permasalahan dengan tema ini selalu terjadi di masyarakat sejak dahulu hingga sekarang," ungkapnya.
Dirinya berharap pada debat terakhir, masing-masing calon bisa benar-benar fokus pada materi debat dan menyampaikan visi misi program kerja dan bukan debat saling hujat disertai gimik-gimik merendahkan.
"Kita berharap, debat penutup yang akan datang akan mampu menunjukkan kualitas yang baik dan penghormatan akan penyelenggaraan debat calon pemimpin negeri ini. Sehingga masyarakat bisa benar-benar yakin untuk melakukan pemilihan terhadap masing-masing calon," tandasnya.
(des/des)