Apa itu personal statement? Pertanyaan tersebut pasti terlintas di benak calon mahasiswa yang ingin melamar beasiswa. Sebagai pelamar, tentunya harus mengetahui syarat penting tersebut.
Personal statement dijadikan syarat dalam beasiswa seperti Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP), pemerintah dalam ataupun luar negeri.
Salah satu syarat tersebut wajib dibuat oleh calon mahasiswa dengan menyesuaikan ketentuan yang sudah ditetapkan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Nah, berikut detikers bisa simak penjelasan tentang personal statement mulai dari pengertian hingga cara menulis dan tipsnya.
Apa Itu Personal Statement?
Mengutip dari buku, Kuliah Gratis ke Luar Negeri dengan Beasiswa, Mau? karya Dina Mardiana, personal statement merupakan dokumen penting berupa naskah yang berisi cerita mengenai 'nilai jual' calon mahasiswa yang melamar beasiswa.
Secara bahasa, personal statement berarti pernyataan pribadi. Poin penting dalam naskah ini adalah cerita singkat tentang diri sendiri, kegiatan yang pernah dijalani, impian, cita-cita, kerja keras, kemampuan, kelebihan, minat dan motivasi melamar beasiswa.
Cara Membuat Personal Statement
Setelah terjawab apa itu personal statement, calon penerima beasiswa harus memahami proses pembuatan. Personal statemen LPDP ataupun beasiswa lain membutuhkan langkah-langkah atau persiapan sebelum melakukan penulisan.
Ada beberapa hal yang harus disiapkan ketika ingin menulisnya. Simak langkah-langkah berikut ini:
1. Pikirkan dan Siapkan Jawaban
Langkah awal membuat personal statement adalah menyiapkan jawaban. Biasanya orang-orang menyiapkan pertanyaan, namun untuk narasi ini, jawaban yang perlu dipersiapkan. Berikut beberapa pertanyaan yang harus dijawab:
- Pikirkan tentang hal-hal yang membentuk pola dan memengaruhi hidupmu sejak kecil.
- Siapa orang yang paling berpengaruh dalam hidupmu yang membuatmu memilih mata pelajaran atau bidang studi yang kamu sukai
- Apakah dia seseorang di keluargamu, atau salah seorang teman kamu, atau guru kamu?
- Bagaimana kamu mempelajari bidang studi yang kamu sukai itu?
- Pengalaman dan kualifikasi apa yang kamu punya?
- Prestasi apa yang telah kamu raih?
- Apa cita-cita atau tujuan hidup di masa depan kamu?
- Mengapa kamu adalah kandidat terbaik untuk beasiswa ini?
- Apa prestasi terbesar dalam kehidupan akademis kamu?
- Apa aset atau kemampuan tercanggih yang kamu miliki?
- Bagaimana kamu telah memanfaatkan aset tersebut?
2. Mulailah Menulis
Setelah menemukan jawaban dari pertanyaan tersebut, langkah berikutnya adalah melakukan penulisan. Perhatikan beberapa poin berikut ketika memulai menulis.
- Tulislah kalimat yang tidak bertele-tele alias tidak menggunakan terlalu banyak kata sifat atau keterangan sifat seperti dalam menulis prosa atau puisi.
- Tidak apa-apa kalau kamu menulisnya tidak berurutan, nanti bisa disusun lagi.
- Setelah semua jawaban yang ada di dalam kepala kamu tulis, maka bacalah dari awal hingga akhir.
3. Membuat Kerangka Tulisan
Setelah tulisan awal dibaca, selanjutnya melakukan pengelompokan kalimat berdasarkan kerangka. Masing-masing kerangka memiliki poin penting dan jumlah kata yang berbeda. secara keseluruhan, total kata naskah personal statement adalah 500-700. Berikut urutan kerangkanya:
a. Paragraf Pembuka
Paragraf pembuka berisi kurang lebih 150 kata. Pada bagian ini, berisi tulisan yang menjelaskan tentang latar belakang kamu dan alasan memilih program studi. Dalam proses penulisan, gunakan kosakata yang memikat juri sehingga memungkinkan untuk bisa lolos beasiswa.
b. Paragraf Utama
Setelah menulis paragraf pembuka berikutnya menuju bagian utama. Paragraf utama menjadi poin penting dalam personal statement. Biasanya berisi 350 kata dengan menjelaskan secara detail mengenai latar belakang pendidikan kamu (100 kata), pengalaman dan atau aktivitas kamu (150 kata), dan paling penting adalah alasan kamu layak menerima beasiswa tersebut (100 kata).
c. Paragraf Penutup
Paragraf penutup atau terakhir berisi tentang kesimpulan yang memuat atau 100 kata. Kamu harus merangkum paragraf pembuka dan utama untuk melakukan penekanan di bagian akhir. Selain itu, kamu perlu menyampaikan secara jujur dan sungguh-sungguh keinginan terhadap beasiswa yang dilamar. Sampaikan tujuannya di masa depan terhadap program studi yang diambil. Sementara untuk yang sudah meniti karir, bisa menghubungkan program studi yang ingin diambil dengan pekerjaan sekarang. Sehingga ada ilmu yang akan dipelajari berguna dan bermanfaat dalam peningkatan jenjang karir.
4. Cek Syarat Personal Statement yang Diminta
Biasanya ada aturan tertentu dalam membuat personal statement ini. Beberapa kampus ada yang meminta untuk dibuatkan dalam bahasa Inggris. Nah, itu menjadi PR buat calon mahasiswa karena harus menuliskan dalam dua bahasa. Bisa diterjemahkan secara langsung namun perlu memperhatikan tata bahasa supaya kalimat dapat terbaca dengan baik. Maksudnya tidak ada kalimat yang rancu ataupun ambigu.
Tips Menulis Personal Statement
Dari sumber buku di atas, ada beberapa tips yang bisa diterapkan ketika menulis personal statement. Yuk simak poin pentingnya di bawah ini:
1. Format tulisan lebih baik menggunakan mesin tik atau komputer dengan font Times New Roman ukuran 12, dan spasi tunggal.
2. Bacalah kembali hasil tulisan sebelum dikirim.
3. Cek kesalahan tulisan atau typo sehingga meminimalisir kerancuan kalimat.
4. Jika belum puas dan yakin dengan tulisan kamu, lebih baik periksa lagi dan lagi.
5. Ingat, personal statement adalah dokumen terpenting sebagai 'nilai jual' dalam melamar beasiswa. Artinya perlu pendukung dokumen lainnya seperti formulir, ijazah, transkrip nilai, surat rekomendasi dosen, mempunyai nilai yang sama besarnya dengan dokumen-dokumen yang dimiliki para pelamar karena masing- masing kandidat beasiswa pasti mempunyai keunggulan dan potensi.
6. Terakhir, perlu memahami bahwa personal statement berbentuk sebuah karangan singkat berjumlah 500-700 kata (sekitar 1,5 halaman spasi tunggal).
Begitulah beberapa informasi tentang apa itu personal statement mulai dari definisi hingga cara tips menulisnya. Semoga artikel ini berguna ya.
(dai/dai)