Joni Petani Kopi Diserang Beruang di OKU, Ini Kata BKSDA Sumsel

Sumatera Selatan

Joni Petani Kopi Diserang Beruang di OKU, Ini Kata BKSDA Sumsel

Welly Jasrial Tanjung - detikSumbagsel
Sabtu, 20 Jan 2024 09:50 WIB
Joni, petani yang kakinya putus usai diserang beruang di Ogan Komering Ulu.
Foto: Dok. Polres Ogan Komering Ulu
Ogan Komering Ulu -

Joni (43), seorang petani kopi di Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU), Sumatera Selatan (Sumsel) nyaris tewas di serang beruang. Untungnya Joni berhasil selamat usai mencoba melawan dengan pisau miliknya.

Kepala Kawasan Pelestarian Alam Konservasi (KPAK) Gunung Raya BKSDA Sumsel, Herman pun membenarkan bahwa yang menerkam Joni adalah seekor beruang. Namun dia belum bisa memastikan apakah lokasi kejadian termasuk dalam kawasan hutan lindung.

"Kami belum tahu di mana posisi korban diserang beruang tersebut berada di KPH dengan Bukit Martapura yang masih kawasan hutan lindung. Cuma kita belum tahu pasti karena rencananya kita akan mengecek ke lokasi kejadian," ujar Herman Jumat (19/1/2024).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurut Herman, dari keterangan warga dan Kepala Desa Sukajadi, antara desa dengan kawasan perkebunan milik warga berjarak 2 Km. Kemungkinan kebun warga berada di kawasan hutan lindung, di mana masih banyak satwa-satwa di sana dan memang itu habitat mereka.

"Kemungkinan-kemungkinan itu ada tapi belum pasti. Menurut keterangan Kades Sukajadi dan Mendingin, masih banyak satwa-satwa seperti beruang, siamang, harimau, dan lainnya," ujar Herman.

ADVERTISEMENT

"Nah karena masih banyak satwa yang dilindungi dan satwa liar yang masih berada di hutan lindung tersebut, artinya itu patut kami duga memang kawasan hutan lindung. Tapi untuk memastikan kami baru cek TKP nanti kalau sudah pasti kabari," sambungnya.

Herman menambahkan, jika memang kejadian tersebut berada di hutan lindung yang merupakan habitat beruang yang menyerang korban, pihaknya pun menghimbau warga lain untuk tidak mendekat. Sebab, harus dimaklumi karena itu memang habitat beruang tersebut.

"Kami menghimbau kepada warga untuk jangan mendekat ke hutan lindung karena tempat satwa tersebut berada di hutan lindung. Kami berharap warga bisa memaklumi itu karena habitatnya," imbaunya.

Herman menuturkan korban ini tuna wicara sehingga dia belum bisa mengambil keterangan korban.

"Secara logika beruang jarang menyerang kalau menyerang berati merasa terganggu. Tapi tunggu hasil kita olah TKP," pungkasnya.




(des/des)


Hide Ads