Bencana banjir di Musi Rawas (Mura), Sumatera Selatan memakan korban jiwa. Seorang ABG bernama Qresya Indri (13) tewas saat berenang di depan rumahnya Dusun I, Desa Bingin Jungut, Senin (15/1/20204) sekitar pukul 10.50 WIB.
Siswi kelas 1 MTS Negeri di Muara Kelingi ini tewas setelah diduga penyakit epilepsinya kumat sehingga membuatnya tenggelam.
Kapolres Mura AKBP Andi Supriadi pun membenarkan adanya kejadian itu. Dia pun meminta para masyarakat dan orang tua agar dapat memberikan pengawasan yang ekstra terhadap anak-anaknya, termasuk pada lansia, dalam menyikapi bencana banjir yang tengah melanda sejumlah daerah di Mura saat ini.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Iya memang benar kejadiannya. Kita kembali mengimbau kepada keluarga korban dan masyarakat sekitar untuk mengawasi anak-anaknya maupun orang tua lansia saat mandi atau berenang dalam kondisi banjir saat ini," katanya Selasa (16/1/2023).
Dia mengatakan, jasad korban pertama kali ditemukan oleh saksi bernama Teguh yang menyelam mencari korban setelah korban tenggelam.
"Korban ditemukan pertama kali oleh saksi Teguh yang pertama kali menyelam mencari korban. Keluarga korban dengan membuat surat pernyataan di atas materai menolak jenazah korban di visum et revertum," katanya.
Sementara itu, Kasi Humas Polres Mura AKP Herdiansyah mengungkap dari keterangan keluarga, korban memiliki riwayat penyakit tersebut. Saat kejadian diduga sakitnya kumat saat melaksanakan berenang di lokasi banjir sekitar rumahnya. Namun korban tidak terseret arus banjir dan masih tersangkut di bawah rumahnya panggung yang terendam banjir.
"Bermula dari orang tua korban mencari korban yang sedang berenang di lokasi banjir di depan rumahnya kurang lebih 10 menit. Orang tua korban bersama warga sekitar berusaha mencari korban di depan rumahnya. Dari hasil pencarian di lokasi banjir dekat rumah korban," ujarnya dihubungi terpisah.
"Korban tenggelam pertama kali ditemukan saksi Teguh yang menyelam mencari di lokasi banjir dan mendapati korban tersangkut tenggelam di bawah sekitar rumah korban yang terendam banjir dalam kondisi sudah meninggal dunia dan tidak terdapat bekas luka," lanjutnya.
Kata Herdiansyah, berdasarkan keterangan dari keluarga korban bahwa Qresya memiliki riwayat penyakit epilepsi.
"Berdasarkan keterangan dari pihak keluarga, korban bisa berenang namun memiliki riwayat menderita penyakit (epilepsi) sehingga pihak korban menduga korban meninggal akibat sakitnya kumat saat berenang sehingga tenggelam," ujarnya.
Atas kejadian itu, lanjutnya, orang tua korban yang menerima dengan ikhlas kejadian menganggap itu merupakan musibah. Saat ini, sambungnya, jenazah korban juga sudah disemayamkan di TPU terdekat.
"Pasca kejadian tersebut orang tua korban mengikhlaskan kepergian korban dan menerima musibah yang dialaminya. Korban meninggal dunia akibat tenggelam saat berenang di lokasi banjir di sekitar rumah korban akibat intensitas curah hujan luapan Sungai Musi yang cukup tinggi di wilayah Kabupaten Mura. Saat ini jenazah korban sudah disemayamkan dan dikebumikan oleh keluarganya," jelasnya.
(csb/csb)