Akademisi Universitas Lampung (Unila) Robi Cahyadi memberikan pandangan atas debat capres yang berlangsung Minggu (7/1) malam. Dia menyimpulkan debat semalam hanya meminta pertanggungjawaban kinerja Prabowo Subianto selaku Menteri Pertahanan.
"Kesan yang didapatkan dari debat semalam adalah paslon nomor 2 (Prabowo Subianto) banyak mendapatkan serangan pertanyaan yang terkait dengan kinerjanya saat menjabat menteri, khususnya oleh paslon nomor 1 (Anies Baswedan). Menariknya paslon nomor 3 (Ganjar Pranowo) juga memberikan pertanyaan yang menohok pada paslon nomor 2," kata Robi kepada detikSumbagsel, Senin (8/1/2024).
"Hanya meminta klarifikasi atas kinerja Pak Prabowo. Karena Pak Ganjar menilai kinerja Menteri Pertahanan ada di angka 5 dari 10. Dan Pak Anies memberi nilai 11 dari 100. Dengan kata lain kinerja Pak Prabowo di mata Pak Ganjar dan Pak Anies buruk," lanjut dia.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut Robi, pada debat capres kedua yang membahas soal pertahanan, geopolitik, keamanan serta politik luar negeri ada kesan berbeda dari debat pertama.
"Debat calon presiden minggu malam 7 Desember memberikan nuansa yang berbeda. Tidak seperti debat pertama yang tidak ada standing meja. Ruang gerak para capres terbatas dan terkesan monoton. Tidak ada lagi gerakan menari dan gimik gimik lainnya dari masing-masing calon," ucapnya.
Meski begitu, dia menyebutkan debat kali ini tidak semeriah dan seheboh pada debat pertama. Namun pada debat tadi malam cukup tersaji keseruan yang berbeda dari pandangan masing-masing calon terkait tema yang dibawakan.
"Tetapi secara substansi debat semalam cukup seru walau kurang meriah dibanding debat pertama. Tema yang didebatkan yaitu hankam, politik luar negeri dan khususnya alutista menarik disimak terlebih saat adu debat saking tukar tanya jawab oleh para capres," tandasnya.
(des/des)