Banjir masih merendam wilayah Kabupaten Tebo Jambi. Banjir yang kini meluas menjadi 9 kecamatan itu ketinggiannya mulai dari dua hingga empat meter.
"Banjir ini belum surut-surut ya, malah kini banjirnya semakin meluas sebelumnya hanya 3 kecamatan kini sudah capai 9 kecamatan," kata Kabid Penanganan Bencana BPBD Tebo Jambi, Antoni Faksi kepada detikSumbagsel, Minggu (7/1/2023).
Sudah hampir satu pekan banjir itu merendam wilayah Kabupaten Tebo Jambi. Banjir ini tentunya membuat warga sulit beraktivitas lantaran debit air cukup tinggi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Akibat banjir, warga bahkan harus mengungsi di beberapa lokasi, baik di tenda-tenda darurat yang dibangun oleh BPBD setempat. Bahkan, warga juga terpaksa mengungsi di rumah kerabat mereka yang tidak terdampak banjir.
Antoni menyebut, jika saat ini ketinggian banjir di Kabupaten Tebo itu bervariasi mulai dari 50 cm lalu 2 meter sampai 4 meter. Tentunya dari banjir itu sebanyak 11.631 kepala keluarga terdampak.
![]() |
Tercatat, dari 12 kecamatan yang ada di Kabupaten Tebo Jambi, 9 kecamatan yang terendam banjir itu ada di Kecamatan Tebo Ilir, Kecamatan Tengah Ilir, Kecamatan Muara Tabir, Kecamatan Tebo Tengah, Kecamatan Sumay, Kecamatan Tebo Ulu, Kecamatan VII Koto, dan Kecamatan VII Koto Ilir.
"Banjir yang paling parah itu ada di Kecamatan Sumay dan Kecamatan Tebo Tengah itu ketinggiannya ada yang 2 meter ada juga yang 4 meter sampai rumah pun ikut tenggelam, karena lokasi itu berdekatan dengan tepi sungai," ujar Antoni.
Sejauh ini, Pemda, serta Pemprov Jambi juga sudah menyalurkan bantuan-bantuan terhadap warga yang terdampak banjir tersebut. Bantuan itu berupa sembako, selimut, serta obat-obatan juga sudah disalurkan ke warga yang terdampak.
Bukan hanya dari Pemerintah, Polisi di wilayah Tebo itupun juga aktif menyalurkan bantuan kepada warga yang terdampak banjir disana. Bukan hanya menyalurkan bantuan sembako, polisi di Tebo juga ikut memberikan layanan kesehatan bagi warga yang masih bertahan di rumahnya.
Sampai saat ini, BPBD Tebo Jambi juga memastikan dari kondisi banjir yang terjadi tidak ada memakan korban jiwa. Selain itu, total kerugian yang dialami warga tentunya juga begitu besar akibat terendam banjir.
"Kalau sekarang kita sudah menetapkan status siaga bencana banjir menjadi tanggap darurat banjir. Status itu melihat situasi banjir yang terjadi saat ini," terang Antoni.
(mud/mud)