8 Kecelakaan Kereta Terparah di Indonesia, Terbaru KA Turangga-Bandung Raya

8 Kecelakaan Kereta Terparah di Indonesia, Terbaru KA Turangga-Bandung Raya

Debora Danisa Kurniasih Perdana Sitanggang - detikSumbagsel
Jumat, 05 Jan 2024 15:30 WIB
Evakuasi gerbong dua kereta yang terlibat tabrakan di Cicalengka, Kabupaten Bandung, Jumat (5/1/2024).
Foto: Whisnu Pradana/detikJabar
Palembang -

Kecelakaan kereta menimpa KA Turangga relasi Surabaya Gubeng-Bandung dengan Kereta Lokal Bandung Raya di Cicalengka, Kabupaten Bandung Barat. Sebanyak 4 orang dilaporkan meninggal dunia dalam peristiwa ini.

Dilansir detikJabar, kecelakaan terjadi pada Jumat (5/1) pagi pukul 06.03 WIB di Kecamatan Cicalengka, Bandung pada lintas Cicalengka-Haurpugur KM 181+700. Direktorat Jenderal Perkeretaapian (DKJA) Kementerian Perhubungan pun telah mengirimkan tim teknis untuk mengamankan lokasi kejadian tersebut.

Akibat kecelakaan itu pula, ratusan penumpang harus dievakuasi dan puluhan jadwal perjalanan kereta lainnya terdampak. Puluhan penumpang juga dilaporkan luka-luka dan harus dilarikan ke rumah sakit.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Termasuk kecelakaan KA Turangga dan KA Lokal Bandung Raya ini, tercatat ada 8 kecelakaan kereta api terparah yang pernah terjadi di Indonesia. Berikut daftarnya dikutip dari CNBC.

8 Kecelakaan Kereta Api Terparah yang Terjadi di Indonesia

1. Kecelakaan KA Padang Panjang

Kecelakaan ini terjadi di Padang Panjang, Sumatera Barat pada 22 Desember 1944. Dalam kecelakaan ini, sebanyak 200 orang meninggal dunia dan 250 lainnya luka-luka. Kecelakaan ini merupakan laka tunggal. Rem KA diduga blong sehingga terjadi selip roda dan menyebabkan lokomotif keluar dari rel.

ADVERTISEMENT

2. Kecelakaan KA di Bintaro 1987

Salah satu kecelakaan kereta api terburuk sepanjang sejarah di Indonesia adalah Tragedi Bintaro 1987. Kecelakaan yang terjadi pada 19 Oktober 1987 ini melibatkan KA Rangkas dan KA Merak.

KA Rangkas terdiri dari 7 rangkaian gerbong berjalan dari Tanah Abang ke arah Merak. Sedangkan KA Merak berjalan dari Rangkasbitung menuju Tanah Abang. Kedua kereta bertabrakan pada pagi hari sekitar pukul 06.45 WIB. Banyak korban jiwa berjatuhan karena banyaknya penumpang yang bergelantungan di luar kereta.

3. Kecelakaan KA Uap di Cipayung

Kecelakaan selanjutnya terjadi pada kereta api uap Bumel yang bertabrakan dengan kereta api cepat berlokomotif diesel modern tipe BB200. Insiden terjadi pada 20 September 1968. Dalam kejadian ini, 116 orang meninggal dunia.

4. Kecelakaan KRL di Depok

KRL Ratu Jaya Depok mengalami kecelakaan pada 2 November 1993. Kecelakaan tersebut disebabkan kesalahan informasi antara petugas Pengatur Perjalanan Kereta Api (PPKA) di pemberangkatan Stasiun Depok Lama dan Stasium Citayam.

Dua kereta dari masing-masing stasiun sama-sama diberangkatkan sehingga bertabrakan di tengah perjalanan. Sebanyak 20 orang tewas dan 100 lainnya luka-luka.

5. Kecelakaan KA Empu Jaya dan KA GBM Selatan

Pada 25 Desember 2001 sekitar pukul 04.33 WIB, terjadi kecelakaan antara KA 146 Empu Jaya dan KA 153 Gaya Baru Malam Selatan. Saat itu, KA Empu Jaya yang berangkat dari Stasiun Kejaksaan Cirebon menabrak KA Gaya Baru Malam Selatan yang menunggu bersilangan di sepur 3 emplasemen Stasiun Ketanggungan Barat, Brebes.

Kecelakaan ini diakibatkan pelanggaran KA Empu Jaya yang melanggar sinyal masuk stasiun serta keterlambatan perjalanan 2 jam 30 menit dari jadwal seharusnya. Dalam insiden ini, 31 orang tewas dan 51 lainnya luka-luka.

6. Kecelakaan KA Kertajaya dan KA Sembrani

KA 150 Kertajaya dan KA 40 Sembrani bertabrakan di Stasiun Gubug, Grobogan, Jawa Tengah pada 15 April 2006 pukul 02.10 WIB. Dari catatan KNKT, tabrakan terjadi di wesel empat sebelah timur stasiun.

KA Sembrani dengan kecepatan normal 70 km/jam memasuki stasiun dari arah Semarang. Namun ternyata ada KA Kertajaya di jalur yang dimasuki sehingga masinis KA Sembrani melakukan pengereman darurat. Sementara KA Kertajaya berusaha mundur. Namun tabrakan tak terhindarkan. Sebanyak 14 orang meninggal dunia dalam kejadian ini.

7. Kecelakaan KRL Vs Tangki Pertamina

Pada 9 Desember 2013, KRL tujuan Tanah Abang menabrak truk tangki Pertamina yang membawa 24 ribu liter BBM premiun. Truk tangki tersebut mogok di tengah rel. Kecelakaan terjadi pada 11.15 WIB di pintu perlintasan nomor 57A Km. 16+974 Pondok Betung, Jakarta Selatan.

Kecelakaan ini diduga disebabkan palang pintu tidak berfungsi dan truk mengabaikan sirene palang pintu. Lokasi kecelakaan hanya 200 meter dari titik Tragedi Bintaro 1987. Tabrakan antara KRL dan tangki minyak ini pun menyebabkan ledakan dan membakar seluruh bagian mobil tangki, bagian depan KRL, dan beberapa bangunan dalam radius 15 meter. Sebanyak 7 orang meninggal dunia.

8. Kecelakaan KA Turangga dan Kereta Lokal Bandung Raya

Terakhir yang baru terjadi adalah kecelakaan KA Turangga dan Kereta Lokal Bandung Raya. Tepatnya di Cicalengka, Bandung, pada lintas Cicalengka-Haurpugur KM 181+700 tanggal 5 Januari 2024 pukul 06.03 WIB.

Dilansir detikJabar, Pj Gubernur Jabar Bey Machmudin mengatakan KA Turangga mengangkut 287 penumpang. Sementara Kereta Bandung Raya mengangkut 191 penumpang. Semuanya berhasil dievakuasi dan para korban luka langsung dilarikan ke rumah sakit.

Itulah 8 kecelakaan kereta api terparah yang pernah terjadi di Indonesia.




(des/des)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads