Jari 2 Pemuda di OKI Hancur Terkena Ledakan Petasan saat Rayakan Malam Tahun Baru

Sumatera Selatan

Jari 2 Pemuda di OKI Hancur Terkena Ledakan Petasan saat Rayakan Malam Tahun Baru

Prima Syahbana - detikSumbagsel
Senin, 01 Jan 2024 18:31 WIB
Chinese New Year Firecrackers on Exploding, Chinese Fireworks Celebration Background
Foto: iStock
Ogan Komering Ilir -

Jari dua pemuda di Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI), Sumatera Selatan hancur usai terkena ledakan petasan saat merayakan malam pergantian tahun baru 2024. Kedua korban yakni berinisial P (27)dan M (27).

Saat ini, kedua korban sudah dirujuk ke Rumah Sakit (RS) di Palembang. Sebelumnya mereka dibawa ke Puskesmas Tulung Selapan untuk mendapat pertolongan pertama.

Kapolres OKI AKBP Hendrawan membenarkan adanya kejadian itu. Menurutnya, peristiwa nahas itu terjadi di Desa Selapan Ulu, Kecamatan Tulung Selapan, OKI, pada Senin (1/1/2024), sekitar pukul 00.30 WIB.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Iya, memang benar kejadiannya. Korban dua orang pemuda berusia sekitar 27 tahun. Kejadiannya di Desa Selapan Ulu, sekitar pukul 00.30 WIB, dinihari tadi," ungkapnya dikonfirmasi detikSumbagsel, Senin (1/1).

Hendrawan tak membantah jika kedua tangan korban mengalami luka-luka hingga jari keduanya hancur akibat ledakan petasan tersebut. Namun, dia belum dapat menjelaskan secara rinci di bagian apa saja luka-luka tersebut.

ADVERTISEMENT

"Tak berselang lama kejadian itu, kedua korban langsung dilarikan ke Puskesmas Tulung Selapan. Anggota Polsek yang mendapat laporan langsung menuju ke sana dan juga melihat korban dijaga oleh keluarganya dan mengecek kondisi korban," katanya.

"Berdasarkan laporan dan dokumentasinya yang kita terima, itu kondisi tangan kedua korban terluka. Kalau tangannya nggak putus, mungkin jari-jarinya saja yang putus," sambungnya.

Saat dimintai keterangan, lanjutnya, orang tua kedua korban mengakui peristiwa itu terjadi murni karena kelalaian anaknya yang terlalu bereuforia merayakan malam tahu baru.

"Dari keluarganya menyampaikan (kejadian) itu memang karena kelalaian dari yang bersangkutan (P dan M)," katanya.

Padahal menurutnya, jauh sebelum kejadian itu polres dan polsek bekerja sama dengan pemerintah desa setempat sudah mengimbau warga untuk tak merayakan tahun baru, dengan meledakan petasan atau kembang api, karena membahayakan.

"Padahal, polres dan polsek sudah jauh-jauh hari mengimbau untuk jangan main petasan di pergantian tahun, player-player sudah kota sebar juga. Yang pastinya anggota sudah menyampaikan imbauan ke kades-kades," ungkapnya.

Dalam kejadian ini, pihak keluarga korban juga mengakui salah dan meminta maaf karena keluarga yakni kedua korban sudah tak mengindahkan imbauan kepolisian terkait perihal tersebut.

"Keluarganya juga sudah meminta maaf atas kesalahan, kelalaian korban yang sudah tak mengindahkan imbauan yang sudah kita sampaikan jauh-jauh hari untuk tidak bereuforia terlalu berlebihan dengan main petasan dalam merayakan malam tahun baru," katanya.

Saat ini, kedua korban sedang menjalani perawatan intensif di RS Palembang. Hendrawan berjanji akan menyampaikan informasi terkini kondisi korban setelah pihaknya mendapat informasi terbaru terkait kondisi kesehatan korban.

"Saat ini (P dan M) sudah dirujuk ke rumah sakit di Palembang. Anggota polsek masih memantau kondisi terakhir korban saat ini seperti apa. Kita mohon waktu untuk kondisi terakhir korban, ini sedang kita coba konfirmasikan kondisinya di RS Palembang. Kita juga sedang konfirmasikan diameter petasannya seperti apa dan bagaimana bentuknya, Nanti kalau ada laporan terbaru akan saya kabarin," jelasnya.




(csb/csb)


Hide Ads